Lpk | Surabaya – Mediasi rencana sekolahan di jadikan isolasi pasien Covid-19 Warga Wonorejo Manukan Kulon, Kecamatan Tandes Surabaya menolak keras.
Pasalnya penolakan warga itu gara-gara tindakan dari Camat Tandes Dodot Waluyo membentak warga saat mediasi bersama sejumlah pengurus RW 15 Wonorejo Manukan Tandes, Surabaya.
“Iya, pak Camat Tandes membentak dengan nada keras saat mediasi di Balai RW 15 Wonorejo bersama warga dan pengurus sehingga memantik reaksi warga Wonorejo menolak keras untuk di jadikan isolasi pasien COVID-19,” beber Jumari warga Wonorejo Manukan Kulon RT 3.
Hal senada juga disampaikan Ketua RW 15 Wonorejo Sucipto mengatakan, intinya warga menolak sekolahan untuk dijadikan pasien Covid-19 karena di wilayah ini banyak pemukiman warga dan takut terpapar Covid-19.
“Kami dan warga Wonorejo Manukan Kulon menolak sekolahan dijadikan tempat pasien Covid-19 karena takut terpapar virus. Selain itu juga sempat bersitegang antara warga dan pihak camat saat mediasi,” imbuhnya.
Sementara itu Camat Tandes Dodot Waluyo menjelaskan, saat dilakukan mediasi warga yang diluar ruangan itu rame sehingga kita diskusi tidak bisa fokus ke pembicaraan
“Meluruskan saja, saat saya tegur untuk diam, kan pakai speaker sehingga suaranya kan banter (keras) . Ya karena saat diskusi tidak bisa nyambung (fokus) karena warga yang diluar rame,” katanya.
“Saya tidak bisa mengikuti irama seperti itu, kita batalkan saja sekolahan di Wonorejo Manukan Kulon yang rencana akan dijadikan isolasi pasien Covid-19. Kami akan mencari tempat yang lain saja untuk tempat isoman pasien COVID-19,” pungkasnya. (*)
Reporter : Ida