YALPK | Probolinggo – Wakil Ketua I Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Prov. Jatim, Dra. Gardjati Heru Tjahjono mengikuti kegiatan menanam 5 ribu mangrove di Pantai Bahak, Kabupaten Probolinggo, Selasa (9/7).
Turut hadir dalam kegiatan penanaman mangrove tersebut, Ketua Dharma Pertiwi Daerah E. Arie Wisnoe Prasetja Boedi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Probolinggo M. Sidik Widjanarko, Plt. Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Brantas Sampean Supriyono, serta tokoh-tokoh peduli mangrove.
Gerakan menanam pohon mangrove yang diinisiasi oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) ini mengangkat tema
“Penanaman Mangrove Untuk Pemulihan DAS dan Mitigasi Perubahan Iklim”.Selain di Kab. Probolinggo, Jawa Timur, kegiatan penanaman mangrove tersebut juga dilakukan secara serentak di 12 provinsi di Indonesia. Diantaranya di Provinsi Sulawesi Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.
Dalam sambutannya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Siti Nurbaya yang dibacakan oleh Asisten Ekbang Setda Kab. Probolinggo M. Sidik Widjanarko menyampaikan, bahwa Indonesia dikaruniai ekosistem mangrove terluas dan memiliki tipe mangrove terlengkap di dunia. Luasnya mencapai ± 3,5 juta Ha. Luasan tersebut tercatat ± 1,8 juta Ha (51%) dengan kondisi baik dan sedang.
Lalu yang mengalami degradasi mencapai ± 1,7 juta Ha (49%). Melihat kondisi tersebut, Kementerian LHK menaruh perhatian serius akan kelestarian ekosistem mangrove. Apalagi, manfaat mangrove dalam menjaga keseimbangan lingkungan pantai sangat banyak. Di antaranya, melindungi erosi dan abrasi air laut, menyangga dan mencegah intrusi air laut, dan mitigasi bencana.Selain menanam pohon mangrove, dibagikan juga 2.000 bibit pohon produktif.
Antara lain bibit jambu, mangga, dan alpukat. Sedangkan, bagi kelompok tani hutan di sekitar Pantai Bahak juga diberikan alat pembuat biopori.(jf)