Lpk|Sidoarjo – Sesuai tema Hari Santri tahun 2021 ini yakni “Santri Siaga Jiwa Raga”, Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali S.IP atau Gus Muhdlor meminta seluruh santri untuk menyiapkan diri jiwa raga demi kemaslahatan NKRI. Santri dituntut untuk siaga jiwa raga mensukseskan program pemerintah. Karena santri sekarang ini tidak hanya dikenal sebagai kaum sarungan, lebih dari itu santri memiliki peran besar dalam menjaga keutuhan NKRI dengan membentengi dari bahaya radikalisme.

Disaat negara menghadapi wabah pandemi, peran santri salah satunya mendukung percepatan vaksinasi.

“Santri harus siaga jiwa raganya dalam rangka menopang program pemerintah dalam vaksinasi,”ucapnya usai menjadi Irup upacara Hari Santri Nasional di Alun-alun Sidoarjo, Jumat, (22/10).

Gus Muhdlor mengatakan di hari santri tahun ini, pondok pesantren mendapat kado terindah dari pemerintah. Kado dari Presiden Joko Widodo tersebut berupa Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren. Peraturan Presiden ini secara khusus mengatur tentang dana abadi pesantren yang dialokasikan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia pendidikan pesantren.

“Perpres nomer 82 tahun 2021 itu adalah salah satu kado bagi dunia pesantren, dimana dunia pesantren mendapatkan anggaran dana abadi Rp. 10 triliun,”ucapnya.

Menurutnya dana abadi tersebut sangat berguna bagi peningkatan mutu pesantren. Bukan hanya peningkatan fasilitasnya namun juga peningkatan SDM yang ada didalam pesantren. Dua hal tersebut penting ditingkatkan untuk menjawab tantangan saat ini. Santri harus bisa menampik anggapan bahwa santri orang yang tradisional ataupun kolot.

“Santri bukan lagi kaum sarungan, namun santri adalah salah satu penjaga bangsa, penjaga NKRI yang sebenarnya mampu berdiri di pos-pos negara,”sampainya.

Gus Muhdlor meminta santri tidak boleh inferior atau merasa kerdil. Menurutnya santri adalah penopang terbaik keberlangsungan negara Indonesia. Oleh karenanya santri harus mampu tampil dan bermanfaat bagi semuanya. Termasuk menjaga keutuhan NKRI. Menurutnya semua itu yang menjadi cita-cita para kyai dahulu. Santri saat ini diminta untuk meneruskan cita-cita tersebut.

“Saya harapkan santri tidak merasa inferior, santri harus mampu tampil menempati pos-pos penting dipemerintahan, menjadi orang yang bermanfaat adalah sesuatu yang dulu di cita-citakan para ulama, para kyai yang telah gugur mendahului kita,”harapnya.

Gus Muhdlor mengatakan tantangan santri saat ini adalah dunia digital. Santri diharapkan berkontribusi dalam dunia digital saat ini. Oleh karenanya kedepan santri harus berfokus dan menguasai dunia digital. Salah satu tujuannya sebagai ladang dakwah.

Reporter : Hery-Amir

Loading

292 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *