Lpk|Sidoarjo – Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyiapkan program Kartu Usaha Perempuan Mandiri (KURMA) sebagai instumen pemulihan ekonomi sekaligus melindungi warga dari jerat pinjaman online (pinjol) ilegal yang kini marak dikeluhkan. Program KURMA akan menyediakan bantuan modal Rp5-50 juta untuk para perempuan alias emak-emak.
”Sekarang sedang kita finalisasi skemanya, Insya Allah tidak lama lagi tuntas. Dan kita bisa luncurkan program ini awal 2022. Harapannya tentu bisa mendorong spirit kewirausahaan kaum perempuan sehingga bisa ikut memulihkan ekonomi,” ujar Muhdlor, Selasa (9/11/2021).
Bupati muda itu mengatakan, menggelorakan gerakan kewirausahaan adalah salah satu jalan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Semakin banyak warga berani berwirausaha, maka roda ekonomi bakal berputar dan bisa tercipta peluang kerja. Namun, salah satu tantangannya adalah soal kebutuhan permodalan.
”Jangan sampai warga ingin berwirausaha tapi mengakses pinjol ilegal dengan bunga mengerikan, dengan skema bunga berbunga yang mencekik. Saya tidak mau warga Sidoarjo mengalami hal itu. Maka kita siapkan program KURMA ini,” tuturnya.
Muhdlor mengatakan, saat ini skema program sedang dituntaskan. Di antaranya terkait fokus sasaran yang diprioritaskan ke kecamatan dengan tingkat kemiskinan paling tinggi di antara kecamatan lainnya.
”Ada juga sedang kita susun ini untuk perempuan korban PHK akibat pandemi, perempuan kepala keluarga, serta perempuan korban kekerasan sehingga beliau-beliau bisa bangkit, mandiri ekonominya, bahkan bisa membuka lapangan kerja bagi warga sekitar,” tutur Gus Muhdlor, sapaan akrabnya.
Muhdlor menambahkan, nantinya para perempuan itu tidak hanya diberi bantuan modal, tetapi juga didampingi dengan pelatihan manajemen, pemasaran digital, pendampingan legalitas usaha, hingga sertifikasi usaha.
”Jadi semua digerakkan paralel. Yang masuk program KURMA ini, nantinya juga diberi Nomor Induk Berusaha (NIB) dari sisi perizinan. Meskipun dia ultra mikro tetap usahanya punya izin sehingga ke depan bisa mengakses berbagai program pemerintah lainnya yang selalu mensyaratkan adanya NIB,” ujarnya.
”Selain itu, warga juga akan langsung didampingi untuk mendapatkan sertifikasi atau dokumen penunjang sesuai jenis usahanya. Misalnya dia usaha olahan makanan, dinas terkait langsung mengawal, misalnya untuk pemberian PIRT,” papar Gus Muhdlor.
Dia menambahkan, selain menyiapkan program KURMA berupa bantuan modal ini, sebelumnya Pemkab Sidoarjo sudah meluncurkan Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA) ”Sayang” dengan bunga hanya 3 persen per tahun, di bawah skema normal KUR dari pemerintah yang bunganya 6 persen.
”Insya Allah kita siapkan pengembangan kewirausahaan untuk pemulihan ekonomi ini secara terintegrasi. Dari hulu soal permodalan dan perizinan, misalnya. Di hilir nanti kita bantu dengan pemasaran termasuk pendampingan digital marketing. Kita optimistis ini bisa berkontribusi memulihkan ekonomi,” paparnya.
Reporter : Hery-Amir