Lpk | Trenggalek – Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengusulkan ke Pemerintah Pusat untuk melanjutkan pembangunan tembok Penahan tebing di jalan nasional selingkar Waduk Tugu yang menghubungkan Kabupaten Trenggalek dan Ponorogo, untuk mengatisifasi longsor yang membahayakan pengguna jalan.
Ada beberapa titik rawan longsor ini yang kami usulkan di bangun tembok besar penahan tebing, kata Andriyanto sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, pada Selasa 15-2-2022,
Dua titik rawan longsor yang di wacanakan di bangun tembok penahan tebing itu ada di jalan nasional Trenggalek Ponorogo kilometer 16 dan 18.
Dua titik lokasi ini masih berada di wilayah Desa Nglingis Kecamatan Tugu Trenggalek, Lokasinya persis di atas Waduk Bendungan Tugu.
Sebelumnya, pada akhir 2018 pemerintah pusat mulai Balai Besar pengelolaan jalan Nasional ( BBPJN ) telah menyelesaikan pembangunan tembok penahan tebing di ruas jalan yang sama, tepatnya di kilometer 16-17 dan 18.
Namun rupanya longsor baru terjadi justru di titik baru yang belum ada tembok penyangga tebingnya, sehingga runtuan tebing yang di ikuti guguran batu sempat menutup askes jalan Nasional di dekat perbatasan Trenggalek Ponorogo itu.
Kami akan usulkan ke pusat. Sebap ini jalan Nasional sehingga harus bisa segera di bangun. Kalau tidak, potensi longsor ini bisa menjadi bom waktu dan lainya bisa ke arah nyawa, Ujarnya.
Selain berkordinasi dengan pemerintah pusat, Pemkab Trenggalek juga akan menjalin komonikasi dengan perguruan tinggi untuk meneliti keberadaan tanaman di sekitar area rawan longsor.
Kondisi tegakan yang ada saat ini juga akan kami evaluasi untuk mengetaui daya dukung tanah tebing di lokasi longsor kemarin seperti apa. Jika tegakan tidak maksimal, tentu harus reboisasi, Ungkapnya.
Saya mencoba untuk nanti mencari perguruhan tinggi yang barang kali bisa meneliti keberadaan tumbuhan ini, saya kira PU Binamarga itu tidak gegabah untuk menanam tanaman ini di area sehingga ini perlu kita kaji, sambung Andriyanto pungkasnya.
Reporter : Imam