Lpk | Sidoarjo –  Blusukan sambang deso sudah jadi kebiasaan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dalam mengatasi persoalan-persoalan di masyarakat. Dengan cara itu, Ia mengaku bisa langsung menerima masukan dan keluhan warganya. putra KH. Agoes Ali Masyhuri itu tidak ingin berjarak dengan warganya.

Program sambang deso jadi cara Gus Muhdlor menuntaskan masalah-masalah dengan cepat dan tepat. Seperti yang dilakukan saat datang ke desa Tanjegwagir kecamatan Krembung. Ia datang mengajak pejabat dinas terkait mendengar sekaligus mencatat keluhan, masukan dan saran dari masyarakat. Tidak hanya mencatat, Gus Muhdlor langsung memberi instruksi ke OPD setelah merima masukan dari masyarakat.

Pertemuan yang dilakukan di dalam Masjid yang berlangsung ganyeng dan sederhana itu memberikan kesempatan kepada warga untuk mengutarakan uneg-unegnya.

“Momen ini kesempatan bagi saya mendengar uneg-uneg dari warga untuk menyampaikan masalah yang ada di desa. Metode ini bisa dibilang cukup berhasil dan cukup efektif, karena mendengar langsung dari masyarakat. Yang utama dilakukan bupati ke jenengan (warga) itu melayani,” kata Gus Muhdlor usai menyalurkan zakat ke warga desa Tanjegwagir. Rabu, (28/4/2022) malam.

Nia, salah satu guru di SDN Tanjegwagir menyampaikan usulannya mengenai permohonan bantuan rehab SDN Tanjegwagir karena kondisinya sekarang bocor dan lantainya masih keramik lama yang membutuhkan peremajaan. Sekolah ini terakhir direhab pada Tahun 1995. Ia ingin kegiatan belajar mengajar anak-anak kondusif dan nyaman. Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo itu menyampaikan segera memperbaiki dengan menganggarkan di tahun 2023.

“Besok dari tim dinas pendidikan akan turun mengecek lokasi, perbaikannya nanti tahun depan karena tahun ini belum teranggarkan. Tahun depan pasti beres,” jelas Gus Muhdlor.

Selain itu, ada juga pertanyaan mengenai permasalahan jalan rusak, 10 titik Lampu tenaga surya mati dan bahkan di RT 4 sampai RT 5 belum ada PJU nya. Permasalahan jalan provinsi yang rusak, Pemkab Sidoarjo mengusulkan perbaikan ke Kemenhub dan Dishub Jatim. Untuk PJU mati akan segera ditangani Dinas Perhubungan.

“Untuk jalan provinsi yang rusak di wilayah Krembung Pemkab sidoarjo sudah kirim surat ke kemenhub, dishub jatim, bahwa jalan ini tidak layak untuk segera diakomodir perbaikannya. Untuk yang PJU kalau perbaikannya tidak bisa di tahun ini, maka tahun depan. Sudah tak cateti kabeh, yang mana dulu diperbaiki,”ujarnya.

Selain permasalahan infrastruktur jalan, terdapat pertanyaan terkait anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang tidak dapat bayaran ketika ada penyelenggaraan pemilihan kepada desa. Pengaduan itu akan dicek bupati.

“BPD itu seperti DPR, logikanya kalau ada pilihan bupati DPR ya nggak dapet. Saya pelajari dulu ada ndak desa yang ketika pilkades BPD nya dapat honor. Kalau ndak ya berarti memang aturannya seperti itu,” ungkapnya.

Sebelum mengakhiri pertemuan, Gus Muhdlor menyampaikan progres program insentif RT Rp 6Jt per tahun.

“Jumlah RT di Sidoarjo 8.456, kulo janji per RT dapat 6 juta per tahun, sehingga setahun biaya nya sekitar 51 M, karena kemarin pandemi PAD masih minus. Tapi program ini masuk dalam program prioritas.

Reporter : Edy

Loading

208 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *