Lpk | Sidoarjo – Salah satu rangkaian kegiatan non fisik dalam program TMMD ke 114 Tahun 2022 Kodim 0816/Sidoarjo yaitu Posyandu lansia dan posbindu oleh Puskesmas Krembung dan dilanjutkan penyuluhan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Bu Wuri SKM.MKL (staf prom kes) tentang Rahasia mencegah penyakit yang menular. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Rejeni, Babinsa Koramil 0816/07 Krembung, Staf Prom Kes Dinkes Sidoarjo ibu Wuri SKM.MKL, Bidan Puskesmas Krembung Ibu Kasiani, Ibu Anis, dan Ibu Iin yang dilaksanakan di Balai Desa Rejeni Kecamatan Krembung Sidoarjo. Selasa, (16/8/2022).

Kegiatan Posyandu lansia dan balita ini memiliki peran penting untuk menjaga kualitas hidup di masyarakat khususnya Desa Rejeni. Selain memberikan pelayanan kesehatan, unit pelayanan terkecil ini juga akan memfasilitasi berbagai kegiatan non-medis agar lansia memiliki wadah untuk berkarya dan berkegiatan. Tujuan Posyandu lansia dan posbindu ini untuk memberikan pelayanan kesehatan lansia sebaik mungkin agar kelompok usia ini bisa mencapai kesejahteraan, baik secara fisik maupun psikis. Upaya Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk layanan kesehatan yang dapat mengakomodir kebutuhan kesehatan masyarakat.

Dalam kegiatan ini juga diadakan penyuluhan masalah gizi pada balita yang dapat memberikan dampak terhadap tumbuh kembang anak-anak, sehingga jika tidak diatasi dapat menyebabkan masalah pertumbuhan yang biasa disebut dengan stunting. Kekurangan gizi dapat mengakibatkan gagal tumbuh kembang, meningkatkan angka kematian dan kesakitan serta penyakit terutama pada kelompok usia rawan gizi, yaitu balita.

“Dengan terlaksananya posyandu dan pospindu dalam program TMMD ke 114 di Desa Rejeni Kecamatan Krembung dengan harapan dapat mengedukasi orangtua khususnya yang berada di desa Rejeni dalam upaya pencegahan stunting dan penyakit lainnya yang dapat menular kepada para lansia atau anak-anak.” Tutur Ibu Wuri SKM. MKL dari Dinkes Sidoarjo.

“Upaya mencegah stunting yang berakibatkan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek dari usianya. Kekurangan gizi kerap terjadi sejak bayi dalam kandungan dan gejalanya baru tampak setelah anak berusia 2 tahun. Oleh karena itu, Kita semua harus menjaga kesehatan dan mengatur pola hidup sehat.” Tambahnya.

Reporter : Edy

Loading

175 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *