Lpk | Sidoarjo – Hari Olah Raga Nasional ke-39 tahun 2022 ini diperingati Yayasan Jantung Sidoarjo dengan menggelar Seminar Bugar Bersama Milenial di pendopo Delta Wibawa, Kamis 08/09/2022. Kegiatan yang diikuti oleh 250 pelajar SMP dan SMK/SMA se Kabupaten Sidoarjo itu dibuka Ketua Yayasan Jantung Sidoarjo Hj.dr Sriatun.
Dalam sambutannya Hj. Sriatun mengatakan generasi milenial atau yang biasa disebut sebagai generasi Z merupakan generasi penerus dari generasi sebelumnya. Generasi Z juga disebut sebagai generasi internet atau digital native. Istilah itu menurut Hj. Sriatun berkaitan dengan teknologi perkembangan kecerdasan intelektual atau digitalisasi. Namun di sisi lain banyak generasi yang mengalami penurunan ketahanan fisik akibat kecanduan game online. Bermain game online menjadikan Mager alias Malas Gerak berakibat pada penurunan daya tahan tubuh dan rentan terhadap serangan penyakit.
Istri dari Wakil Bupati H. Subandi SH itu mengungkapkan bahwa banyak ditemukan generasi millenial diumur 27 tahun tingkat kesehatannya menurun. Penyakit sudah mulai tampak. Seperti penyakit jantung yang biasanya menyerang Lansia. Selain permasalahan kebugaran jasmani, generasi millenial juga dihadapkan pada permasalahan gangguan tumbuh kembang seperti kegemukan atau obesitas. Di tahun 2018 menunjukkan bahwa kegemukan atau obesitas pada anak usia sekolah meningkat dibandingkan tahun 2013. Data itu didukung dengan data lainnya yaitu perilaku tidak aktif atau kurang gerak pada remaja usia 10 sampai 19 ditahun 2018 sebesar 57%. Angka ini meningkat bila dibandingkan data sebelumnya ditahun 2013 yakni sebesar 27,3%. Meningkatkan angka tersebut salah satunya dampak dari pandemi Covid-19. Sekolah tatap muka ditiadakan. Otomatis anak-anak hanya di rumah dan tidak dapat beraktivitas normal. Berolahraga bersama yang biasanya dilakukan dilarang.
“Padahal olahraga itu mau nggak mau harus bertatap muka sehingga kadang anak-anak sering sekali setelah melakukan zoom meeting biasanya sambil sandaran terus juga diselingi dengan cemilan snack yang mana dalam kandungan makanan itu banyak sekali zat tambahannya dan ini bisa sangat memicu kegemukan,”katanya.
dr. Sriatun menambahkan generasi muda merupakan tulang punggung penerus bangsa. Selain sebagai agen bagi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Generasi muda diharapkan menjadi generasi yang hebat dan pintar serta bisa berkompetensi ditingkat dunia. Namun generasi muda diminta untuk tidak meninggalkan akar budaya bangsa dan terus menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.
“Dalam rangka mensukseskan visi pembangunan kesehatan tersebut maka salah satu programnya adalah membangun kualitas generasi muda Indonesia yang berarti bahwa selain cerdas dan sehat secara rohani anak-anak Indonesia juga harus sehat jasmani dan rohani yang dimulai dengan kegiatan aktivitas fisik mulai latihan fisik dan olahraga yang sesuai dengan kaidah kesehatan,”ujarnya.
dr. Sriatun mengatakan pola hidup aktif harus membudidaya dikalangan peserta didik. Cara itu akan sangat berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan generasi muda. Untuk itu perlu adanya sosialisasi dan edukasi bagi anak sekolah mengenai kebugaran jasmani serta pola konsumsi yang sehat. Dengan begitu anak akan mendapatkan gizi yang optimal.
“Sosialisasi dan edukasi seperti ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan yang berdampak pada prestasi anak-anak. Ikuti secara cermat kegiatan ini agar ilmu ini nanti tidak hanya cukup di sini saja, akan tetapi juga untuk bisa disampaikan ke teman sekelas atau teman-teman yang sebayanya nantinya sehingga seluruh generasi milenial yang ada di Kabupaten Sidoarjo ini nanti akan memperoleh kesehatan yang cukup dan tangguh,”ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Dr.Fenny Apridawati mengatakan kegiatan ini merupakan sebuah kegiatan untuk memberikan support kepada kaum milenial agar kedepan semakin bugar semakin sehat dan bisa semakin meningkatkan belajar. Dalam kegiatan kali ini menghadirkan dua nara sumber yaitu Qonita Rahma, M.Sc yang berasal dari Universitas Airlangga Surabaya. Qonita menyampaikan tentang gizi optimal untuk remaja segar dan Vega Candra Dinata dari Universitas Negeri Surabaya menyampaikan materi remaja bugar prestasi gemilang.
“Apa yang kita dapatkan disini nanti harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para peserta, Kabupaten Sidoarjo ingin bahwa derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Sidoarjo itu harus lebih baik daripada kabupaten kota lain, untuk itu manfaatkan semaksimal mungkin kesempatan pada hari ini dan kami mohon bapak Ibu sekalian narasumber juga bisa memberikan suasana yang sumringah sehingga peserta bisa giat mengikuti acara,”pinta Fenny.
Disamping itu Fenny juga menitipkan pesan agar ikut serta mendukung Bulan Imunisasi Anak Nasional/BIAN di Kabupaten Sidoarjo. Dikatakannya saat ini capaian imunisasi di Kabupaten Sidoarjo berada pada ranking 29. Menurutnya capaian itu cukup menyakitkan mengingat Kota Sidoarjo Kota milenial namun masyarakat masih ada yang belum sadar untuk ikut imunisasi. Untuk itu dalam kesempatan tersebut ia berharap agar peserta yang hadir untuk mengingatkan keluarganua agar ikut mensukseskan BIAN tahun ini. Yang memiliki adik berusia di bawah 5 tahun atau 59 bulan ataupun tetangganya yang mempunyai anak kecil bisa diajak bersama-sama untuk imunisasi.
“Kami berharap dan bermohon kepada adik-adik semuanya yang punya adik di bawah 5 tahun atau 59 bulan atau tetangganya atau siapa saja punya putra atau anak kecil ataupun keluarga untuk bisa diajak bersama-sama untuk diimunisasi,”pintanya.
Reporter : Edy