Lpk | Kediri – Masih dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Kediri ke 1143 lomba tari kontemporer 2022 digelar. Kegiatan tersebut bertempat Panggung Kawasan Goa Selomangleng Kota Kediri pada Minggu 9 Oktober 2022. Wali Kota Kediri ungkap kekagumannya terhadap para peserta Lomba Tari Kontemporer ini.
Wali Kota Kediri mengungkapkan “Saya lihat dari tadi yang menari keren-keren. Sebelum tampil, saya lihat juga mereka pada latihan terlebih dahulu di sebelah sana. Dengan cara seperti inilah saya kira potensi-potensi akan terlihat semua,”.
Menurut Abdullah Abu Bakar Tari Kontemporer ini adalah cara untuk merespon zaman yang ada. Tentu tarian ini dari dulu sampai sekarang pasti memiliki pesan yang berbeda. Namun sangat disayangkan apabila tarian kontemporer ini bila tidak diperkenalkan atau dipamerkan. Hal itu membuat pesan yang terdapat dalam tarian tersebut tidak akan tersampaikan ke khalayak umum.
Selain itu Wali Kota Kediri juga menyampaikan bahwa di Kota Kediri ini banyak tempat bagus yang bisa digunakan untuk memamerkan tarian. Contohnya di taman-taman Kota Kediri. Sanggar tari yang ada di Kota Kediri bisa menggunakan tempat-tempat tersebut. Karena tari-tarian itu bila hanya dipertontonkan saat pembukaan acara, terlihat ada yang kurang.
“Saya minta seluruh sanggar bisa kita pamerkan bersama-sama. Saya bantu nanti akan saya kasih lighting yang bagus, sound sistem yang bagus juga. Nanti kita gerakkan melalui sosial media biar semua orang bisa tonton dari situ dan bisa jadi hiburan,” terang Abdullah Abu Bakar.
Wali Kota Kediri sebelum menutup sambutannya juga menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat. “Boleh suka kebudayaan orang lain, tapi identitas kita adalah kebudayaan kita sendiri. Oleh karena itu, mari kita belajar budaya orang lain dan budaya kita sendiri. Supaya kita paham bahwa budaya kita beragam, layak dijual dan layak dilihat oleh seluruh dunia ini,” pesannya.
Dalam Lomba Tari Kontemporer 2022 ini diikuti oleh 13 group tari. Peserta berasal dari komunitas, sekolah, kampus, sanggar yang berdomisi di Kota Kediri, dengan minimal usia peserta 16 tahun. Setiap tarian menggambarkan cerita dan pesan tentang Kediri.
Dalam acara tersebut turut hadir pula Kepala Disbudparpora Kota Kediri Zachrie Ahmad, Kepala Sekolah SMA/SMK Kota Kediri, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kediri Raya Sri Rahayu, dan peserta Lomba Tari Kontemporer tahun 2022.
Reporter : Arif-Wimpi