Lpk | Lamongan – Puluhan warga masyarakat sekitar hutan yang berada di wilayah Perhutani KPH Jombang yang berada di Desa Ganggangtingan, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, melakukan demo menolak adanya proyek agroforestri tebu mandiri.

Masyarakat sekitar hutan tersebut yakni warga Desa Ganggangtingan ini, menolak lahan kawasan hutan sekitar desanya di kerjasamakan untuk Penanaman Tebu oleh Perhutani.

Pantauan, awak media di lokasi tampak ibu ibu juga membawa poster saat melakukan demo yang bertuliskan,” Petak 151 seharusnya menjadi penyangga hutan bukan menjadi dampak bencana. Manisnya tebu Perhutani yang merasakan. Pahitnya warga merasakan.

Pasalnya, demo penolakan tersebut dilakukan oleh warga karena tidak pernah adanya sosialisasi dari pihak perhutani kepada warga masyarakat sekitar hutan.

“Kami warga desa yang datang kesini menolak lahan hutan ini ditanami Tebu, karena imbasnya jelas akan merugikan kami. Selain itu juga tidak pernah ada sosialisasi kalau ada kegiatan ini,” kata. Setu saat dimintai keterangan media ini, Minggu (13/11/2022).

Menurutnya, ia dan warga yang lain tetap menolak jika lahan hutan yang sekitar 10 hektar tersebut akan ditanami Tebu. Setu juga mempertanyakan kebijakan Perhutani ini, soal model peralihan penanaman tersebut.

“Sejak kapan lahan hutan ini beralih menjadi lahan perkebunan,” tanya pria ini.

Senada, Kepala dusun Tingan Sunardi yang mengikuti pertemuan ini mengaku khawatir jika lahan diubah menjadi kebun tebu malah akan membawa dampak banjir di lingkungan desanya.”Karena lahan kawasan hutan petak 151 adalah penyangga hutan dua tebing yang tingginya kurang lebih 25 meter yang berhubungan dengan sungai warga dan mata airnya di fungsikan untuk mengairi sawah. Kalau lahan hutan tersebut di jadikan perkebunan tebu oleh perhutani, sungai tersebut akan mati dan warga akan kesulitan air,” ujar Sunardi.

Lebih lanjut dikatakan Sunardi,resiko banjir akan berdampak kepada warga masyarakat khususnya Desa Ganggangtingan, umumnya Kecamatan Ngimbang. Karena sungai tersebut mengarah itu kesungai lamong,” lanjutnya.

Reporter : Yanti

Loading

202 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *