Lpk | Sidoarjo – Upaya meningkatkan peran dan kesadaraan bela negara kepada kader PKK dan generasi muda dilakukan TP-PKK Kabupaten Sidoarjo. Organisasi kemasyarakatan yang diketuai Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor S.Hum itu menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan dan bela negara di pendopo kantor Kecamatan Sidoarjo, Selasa, (15/11).
Pesertanya 180 orang dari kader PKK dan karang taruna di Kecamatan Sidoarjo, Buduran dan Kecamatan Candi. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sidoarjo Dr. Mustain Baladan, M.Pd.I. serta Danramil 0816/01 Sidoarjo Kota Kapten Chb Kamsuri dihadirkan sebagai narasumber dalam sosialisasi pagi tadi.
Ketua TP-PKK Kabupaten Sidoarjo Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor mengatakan wawasan kebangsaan tidak hanya penting diberikan disaat sekarang. Pasalnya wawasan kebangsaan menjadi salah satu modal untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai-nilai wawasan kebangsaan perlu terus ditanamkan. Dengan begitu rasa kesatuan dan persatuan serta rasa patriotisme dapat dimiliki masyarakat. Sebelumnya ia meminta maaf tidak dapat hadir dalam kegiatan tersebut. Namun ia yakin tidak akan mengurangi semangat anggotanya untuk menyerap pengetahuan tentang wawasan kebangsaan dan bela negara.
“Kegiatan ini sangat strategis sebagai upaya meningkatkan peran dan kesadaraan bela negara kader PKK dan generasi muda sekarang,”ucapnya ditempat terpisah.
Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor atau yang akrab dipanggil Ning Sasha itu menyampaikan bela negara juga sangat urgensi diterapkan disaat ini. Tidak hanya kepada generasi muda namun juga kepada perempuan. Dikatakannya perempuan adalah penyokong keutuhan bangsa dalam hidup beriklim berdemokrasi.
“Perempuan sebagai warga negara pasti memiliki sikap dan prilaku mencintai NKRI,”ucapnya.
Istri Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP tersebut mengatakan setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk melakukan bela negara. Tidak terkecuali bagi perempuan. Hak dan kewajiban tersebut memiliki tanggung jawab yang melekat pada setiap warga negara. Menurutnya kader PKK memiliki peran penting dalam bela negara. Peran tersebut tercermin dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Ibu-ibu harus memiliki kesadaran hak dan kewajiban bela negara dan ikut serta menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI dari berbagai ancaman dan ganguan dari dalam maupun dari luar,” ucapnya.
Lebih lanjut Ning Sasha mengatakan kaum perempuan memiliki posisi strategis dalam usaha bela negara. Oleh karenanya kaum perempuan sudah sepatutnya memiliki kesadaran bela negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kesadaran tersebut diawali dengan pemahaman akan wawasan kebangsaan. Dikatakannya, wawasan kebangsaan sebagai suatu cara pandang untuk melihat bangsa dan negara sebagai satu kesatuan yang utuh dalam suatu landasan ideologi Pancasila.
“Sebagai seorang perempuan, sebagai calon ibu dan ibu yang akan melahirkan generasi bangsa dapat memberikan kontribusi positif dalam kelangsungan kehidupan bangsa dan Negara Indonesia,” ucapnya.
Reporter : Edy