Lpk | Gresik – Polemik yang tak pernah mendapatkan solusi, walaupun sering kali di bahas di kalangan legislatif dan eksekutif, yang menelan anggaran hingga miliaran ini, tak pernah ada wujudnya, di kala musim penghujan tiba, tetap saja polemik banjir menjadi momok warga. Khususnya didaerah dataran rendah.
Akibat guyuran hujan lebat pada Kamis malam (21/2), saluran drainase yang ada sejumlah desa, tak mampu menahan debit air dari hulu, dampaknya, sejumlah desa di Kecamatan Driyorejo terendam air setinggi lutut orang dewasa, akibatnya ribuan rumah di Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo, Gresik terendam luapan air.
Kepala Desa Sumput, Sutaji, mengatakan, sekitar ada 1126 rumah yang terendam air. Dugaan sementara, penyebab terjadinya banjir ini karena dangkalnya saluran air, serta jembatan dari beberapa perusahaan yang terlalu pendek, sehingga menghambat laju air dari hulu ke hilir.
“Tiap detik ada pengaduan dari warga, melalui pesan WhatsApp, mendesak tentang solusi banjir, kami dari pemerintah desa sudah berusaha maksimal, menyampaikan pada instansi terkait, tapi hasilnya belum ada respon,”kata Sutaji, di lokasi banjir.
Harapan kami, lanjut Sutaji, Pemerintah Daerah melalui dinas terkait dapat melakukan normalisasi kali avour setiap tahun, agar saluran air ini tidak tersendat,”lanjut Sutaji.
“Kami yang dibawah menjadi luapan emosi warga, dikira tidak tidak mencarikan solusi, padahal kami sudah maksimal,”keluhannya.
Sementara itu, ketua LSM FPSR, Aris Gunawan, mengatakan harusnya pemerintah daerah melalui dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Gresik, lebih peka dengan kondisi yang seperti ini, minimal turun kebawah melihat kondisi daerah banjir.
“Kalau melihat saluran drainase yang ada Driyorejo ini, sendimen lumpurnya mulai menumpuk, entah berapa tahun tidak pernah di normalisasi, “tandas Aris.
“Kami juga menagih janji Bupati terpilih, untuk memenuhi janjinya, kala itu (pada saat kampanye) akan menuntaskan polemik banjir yang ada di Gresik selatan ini, tapi nyatanya, tetap saja warga yang jadi korban,”lanjut Aris.
Reporter : Yanti