Lpk | Jombang – Polres Jombang laksanakan Jumat Curhat dengan menggelar Gerakan pangan murah bekerjasama dengan Pemkab Jombang bertempat di Halaman Mapolres setempat, Jum’at (15/3/2024) pagi.

Kegiatan ini bertujuan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Selain itu, untuk mempererat tali silaturahmi dan pendekatandengan masyarakat serta menjaga kondusifitas Kamtibmas.

Menurut Kapolres Jombang AKBP Eko Bagus Riyadi, kegiatan Jumat Curhat menjadi program rutinitas yang dilaksanakan setiap hari Jum’at di wilayah kerjanya. Kegiatan ini akan terus dilaksanakan guna menjaga stabilitas harga menjelang Hari Raya Idul Fitri dan sebagai upaya balancing.

“Alhamdulillah pada giat Jumat Curhat ini, kami dari Polres Jombang bekerja sama dengan Pemkab Jombang dengan menggelar Gerakan Pangan Murah dan mendapat respon baik dari pihak masyarakat,” kata Kapolres Jombang.

Hadir pula PJ. Bupati Jombang Sugiat, Dandim 0814 Jombang Letkol Kav Devid Eko Junanto, Wakapolres Jombang Kompol Hari Kurniawan, Pejabat Utama Polres Jombang dan Kepala OPD Pemkab Jombang, serta masyarakat yang membeli beras murah lainnya.

Kapolres Jombang mengatakan gerakan Pangan Murah ini, dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan di wilayah Kabupaten Jombang untuk masyarakat umum. Minggu ini akan turun Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) masalah bencana alam.

“Gerakan Pangan Murah ini, dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan di wilayah Kabupaten Jombang untuk masyarakat umum. Minggu ini akan turun Bantuan Cadangan pangan Pemerintah Daerah (CPPD) masalah bencana alam,” Jelasnya.

AKBP Eko Bagus merinci, dalam gerakan pangan murah yang digelar hari ini, pemerintah menyediakan stok 4 ton beras, kemasan 5 kilogram dengan harga jual Rp 51.000 tiap 5 kilogramnya. Selanjutnya, menyediakan 50 kilogram telor, yang dijual dengan harga Rp28.000, per kilogramnya. Selain itu ada minyak goreng yang disediakan stok 90 liter, dengan harga jual Rp33.000, per liternya. Dan menyediakan 100 kilogram gula, yang dijual dengan harga Rp16.000, per kilogramnya.

“Kebutuhan pokok yang kita jual, beras, gula, minyak goreng, telor dan ada juga frozen food, ini dijual hari ini dengan harapan dapat membantu masyarakat,” katanya.

AKBP Eko Bagus mengingatkan kepada penjual beras agar tidak melakukan penimbunan beras serta tidak menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melebihi harga Eceran Tertinggi (HET).

Ia menegaskan bahwa harga kebutuhan pokok yang dijual di gerakan pangan murah ini harganya jauh di bawah harga pasar. “Yang jelas ini kebutuhan pokok yang kita jual dibawah harga pasar. Seperti beras medium SPHP dengan harga Rp10.200, ini dari Bulog,” ujarnya.

Della salah satu warga Desa Pandanwangi Kecamatan Diwek Jombang menyampaikan, Ia sengaja datang jauh-jauh ke Polres Jombang, untuk mengantri membeli beras SPHP, yang harganya lebih murah daripada beras di pasar.

“Dari Pandanwangi, mau beli beras di sini. Harganya lebih murah daripada di pasar yang harganya masih Rp 15.000 per kilogramnya. Kalau di sini harganya Rp 51.000, itu dapat 5 kilogram,” kata Della, Jumat 15 Maret 2024.

Ia mengaku datang sejak awal lantaran tak ingin gak kebagian beras murah yang disediakan oleh pemerintah itu. Nantinya beras murah itu akan dimasak buat makan untuk keluarganya.

Reporter : Yanti

Loading

68 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *