Lpk | Tulungagung – Pemerintah Desa Demuk, Dalam Rangka Peringatan Hari Jadi Desa Demuk Yang Ke 131 tahun. Mengngelar acara ziarah makam Eyang RM Jayeng Kusumo dan Sarasehan 131 Tahun Keistimewaan Desa Demuk. Yang dilaksanakan di Pendopo Arum Kusumaning Ayu Midayat Desa Demok, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung. Kamis ( 10/10/2024) sekira Pukul 10.00. Pagi hari.

Turut Hadir dalam Kegiatan Tersebut, Camat Pucanglaban, Yudi Irwanto, S.STP.,M.Si., Kapolsek Pucanglaban, IPTU Bambang Kurniawan, S.H, Kepala Desa Demuk, Suwari, S.Pd.,M.M, Jajaran Forkopimcam Kecamatan Pucanglaban, Trah Raden Mas Jayeng Kusumo, Jajaran Pengurus BARANUSA beserta Anggota,Seniman seniwati Kentrung Gaya Baru puspo BARANUSA, Jajaran Perangkat Desa Demuk, LAD Desa Demuk, Tokoh Masyarakat,Tokoh Pemuda, Tokoh Adat, tokoh Agama, Ketua RW / RT dan tamu undangan lainnya.

Kegiatan diawali dengang acara Sakral Ziarah makam dan tabur bunga ke Makam Eyang RM Jayeng Kusumo yang bertempat di makam Astono Puroloyo. Selain acara tabur bunga di tempat itu juga dilaksanakan Pembacaan tahlil dan Doa Bersama. Usai melaksanakan tabur bunga rombongan Kembali ke Pendopo Arum Kusumaning Ayu Midayat untuk Mengikuti acara Sarasehan. Acara Saresehan dengang mengambil tema “Bedah Sejarah Desa Demuk”. menghadirkan bergai narasi termasuk dari trah Keluarga eyang Jayeng Kusumo.dan Ahli sejarah kabupaten dan Provinsi jawa Timur.

Kepala Desa Demuk Suwari, S.Pd.,M.M Dalam sambutannya meyampaikan, Trimakasi kepada semua pihak yang telah mendukung dan mensuksekan semua kegiatan ini. Sekali lagi kami pribadi juga selaku atas nama Pemerintah Desa Demuk, dan juga mewakili Ketua Panitia mengucapkan Trimakasih dan mohon maaf kepada Semua Pihak ,” tuturnya.

Kepala Desa Demuk Suwari, S.Pd.M.,M dalam sambutannya menjelaskan, pada hari ini tanggal 10 bulan 10 / Oktober merupakan tonggak sejarah hari sakral yang merupakan hari jadi desa Demuk yang ke 131. Terhitung mulai tanggal 10 oktober tahun 1893 sampai bulan 10 tahun 2024 ini desa Demuk kini berusia 131 tahun. Dan pada hari ini tanggal 10 Bulan oktober merupakan agenda yang sangat sakral kami beserta muspika dan masyarakat desa Demuk beserta lembaga semuanya ziarah makam serta tabur bunga ke makam Raden Mas Jayeng Kusumo di astono griyo puro loyo. Seusai kegiatan tersembut kami beserta rombongan Kembali ke balai desa mengadakan acara sarasehan. Acara sarasehan di tahun ini beda karena ada rekan rekan BARANUSA ( Barusan adat raja sultan Nusantara ) yang ada di kabupaten Tulungagung bersama sama melaksanakan acara sarasehan dengan mengambil tema,” Bedah Sejarah Demuk”. Mulai ratusan tahun yang lalu kita rangkum kita bukukan semuanya menjadi buku sejarah. Dan mungkin di tahun 2025 yang akan datang buku sejarah desa demuk sudah bisa kita cetak,” Jelas Suwari Kepala Desa Demok.

Leih lanjut disampaikan oleh Kepala desa Demuk Suwari mengatakan, kita tunggu nanti pada tanggal 17 biasanya puncak acara dilaksanakan pada tanggal 10. Di karenakan pada tahun ini ada agenda ruatan agung dan sekaligus pencatatan rekor muri takir plontang yang berjumlah tiga belas ribu seratus takir plontang untuk pencatatan pecah rekor Muri. Dan ini nanti diadakan pada tanggal 17 malam bersama dengan BARANUSA, PemerIntah Kabupaten Tulungagung kolaborasi kegiatan disini sekaligus ditutup dengan pagelaran wayang kulit. Menghadirkan raja raja sultan nusantara diantaranya; Raja / sultan dari Palembang, Bali , lombok, juga raja dari kutai karta negara juga hadir disini. Raja dan sultan hadir di desa Demuk untuk menyemarakkan ruatan agung dan sekaligus pencatatan rekor muri takir plontang berjumlah tiga belas ribu seratus karena hari ini hari jadi yang ke seratus tiga puluh satu desa Demuk. kita gabungkan sejumlah tiga belas ribu seratus untuk hari jadi desa Demuk,”ungkap suwari.

Kepala Desa Demuk Suwari, S.Pd.M, M juga menyampaikan Visi dan misi desa demok pada hari ini berkarya dalam ke beragaman menuju demok bersatu dan Maju. Jadi kita semua baik warga maupun

tokoh masyarakat di desa demuk ini berkarya disektor apapun untuk menciptakan kedamain bersatu menuju Demuk maju. Dan kegiatan ini disponsori oleh kasepuhan Lembaga Adat Desa ( LAD) Jadi yang mengelola rumah budaya Raden Mas Porbo kusumo itu rumah pemberian dari eyang porbo kusumo diabadikan menjadi rumah budaya yang mengelola LAD ( lembaga adat desa) didalammya ada kesepuhan,” tuturnnya.

Kepala Desa Demuk Suwari,S.Pd.M.,M Berharap, Semoga dengan dilaksanakannya acara Sarasehan ini kita bisa menembus ke level atas sehingga dari tim rekor muri kita masuk, dan mari kita berdoa bekerja sama kunci kesuksesan dan tidaknya tergantung dari kita bersama. Selain itu tak lama lagi kita juga menyongsong hari jadi kota tulungagung mari kita wujudkan situasi itu aman kondusif”, pungkasnya.

Reporter : Mujiono

Loading

35 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *