YALPK | Kediri – Polres Kediri terus melakukan peningkatan kemampuan bela diri para anggota, Latihan tersebut tidak lepas dari banyaknya aksi kekerasan yang terjadi di beberapa daerah, Seperti diantaranya penyerangan Polsek Wonokromo dan penyerangan anggota Polsek Telogowungu, Pati.
Kapolres Kediri AKBP Roni Faisal S.I.K “mengungkapkan” latihan bela diri tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bela diri anggota, Sehingga anggota bisa dengan sigap dan cepat ketika ada tindak kriminalitas di jalanan, Dengan demikian masyarakat akan merasa semakin aman.“,” tegas AKBP Roni, (28/8)
AKBP Roni juga menekankan setiap anggota wajib dan harus bisa melaksanakan serta memberikan contoh kepada anggota yang lain. Mengingat hal tersebut sangatlah penting dan sangat menunjang guna pelaksanaan tugas kita sehari hari sebagai Aparatur Negara Penegak Hukum.
Setiap anggota khususnya anggota Shabara yang bertugas sebagai pengamanan diwajibkan membawa
tongkat dan borgol. Hal ini tidak lain sebagai alat bela diri mereka apabila ada orang yang tidak dikenal tiba-tiba melakukan penyerangan.
Sehingga dengan bekal bela diri yang telah dilatihkan dan perisapan alat keamanan, para anggota bisa lebih sigap saat terjadi hal yang tidak diinginkan. Selain itu dengan kemampuan bela diri tersebut bisa meningkatkan rasa aman kepada masyarakat.
“Beberapa hari lalu, Polri kehilangan salah satu Bhayangkara terbaiknya. Dia meninggal dunia saat melakukan pengamanan aksi unjuk rasa di Cianjur. Dengan adanya bekal bela diri ini maka anggota bisa menjaga diri,” tegas AKBP Roni.(mh)