YALKP | Surabaya – Universitas Dr. Soetomo bersama Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Jawa Timur (Kanwil BPN Jatim) melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) ke mahasiswa magang di wilayah kerja Kantor Pertanahan Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek. Bertempat di Balai Desa Tiudan, Kecamatan Gondang, Tulungagung kegiatan ini disambut Asrori, Pelaksana Jabatan (Pj) Kepala Desa setempat bersama warga pemohon Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Rabu ( 28/9 ).
Ditemui di sela kegiatan, Rektor, Bachrul Amiq mengaku senang melihat mahasiswa Unitomo mampu memberikan sumbangsih kepada masyarakat berupa bantuan pelayanan sertifikasi tanah. “Saya bersama Wakil Rektor III, pak Suyanto dan Tim melakukan Monev ini untuk memastikan bahwa mahasiswa Magang BPN benar-benar melakukan tugasnya. Saya merasa senang melihat mahasiswa saya yang latar belakangnya dari Fakultas Pertanian, Ekonomi dan Bisnis, Ilmu administrasi dan lainnya mampu memahami persertifikatan tanah dan memberi pelayanan kepada warga dengan ramah”, ungkap Doktor Bidang Hukum ini.
Bachrul Amiq menambahkan kegiatan mahasiswa Magang BPN ini merupakan implementasi MoU antara Unitomo dengan Kanwil BPN Jatim 2 bulan lalu. Rektor penghobi badminton ini menuturkan kegiatan kali ini merupakan magang terstruktur pertama yang dilakukan Unitomo. “Mahasiswa yang ikut Magang BPN ini akan kami setarakan dengan nilai mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan ke depan akan menjadi prototipe bagi mahasiswa yang akan menempuh KKN, tentu dengan menggandeng instansi lain sebagai rekan”, imbuhnya.
Sementara itu, Heri Santoso, Kepala Kanwil BPN Jatim mengatakan kegiatan magang yang dilakukan mahasiswa Unitomo sangat membantu dalam memenuhi target PTSL. “Peran mahasiswa sangat besar dalam percepatan pengumpulan data yuridis membantu PTSL Tulungagung dan Trenggalek. di Kabupaten Tulungagung ini kami menargetkan 4000 sertifikat yang harus terselesaikan, dan saat ini telah terdaftar 2400 sertifikat pemohon. Tentu mahasiswa Unitomo sangat membantu kinerja BPN di lapangan”, ujarnya.
Dalam menghadapi persoalan pertanahan di lapangan, mahasiswa Magang BPN dibimbing dan diarahkan langsung oleh PTSL kabupaten setempat. Ajeng Tri Widayati, salah satu mahasiswa Magang BPN menerangkan dirinya telah menyerap banyak pengetahuan seputar sertifikasi tanah. “Secara teknis saya menjadi lebih paham tentang sertifikasi tanah, mulai dari persyaratan hingga pemberkasan”, pungkasnya. ( ir )