YALPK | Surabaya – Dalam rangka melaksanakan tugas pokok Operasi Gabungan Busur Ambalat – 19 yaitu mengamankan daerah perbatasan RI – Malaysia, KRI Mandau-621 melaksanakan kunjungan kerja ke Command Center Polres Nunukan, ( 9/9 ).
Kunjungan tersebut merupakan undangan langsung dari Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro,S.I.K, M.H. saat KRI Mandau-621 sandar di Dermaga Umum Nunukan.
Dalam kunjungan tersebut Komandan Lanal Nunukan Letkol Laut (P) Anton Pratomo, S.E., M.Tr.Hanla bersama Komandan KRI Mandau-621 Letkol Laut (P) Anang Setioko mendapatkan penjelasan secara detail tentang fungsi dan tugas pokok Command Center di Polres Nunukan.
Menurut Kapolres Nunukan AKBP.Teguh Triwantoro,Sik,MH ruang Command Center merupakan sebuah wadah yang digagas dengan tujuan untuk meningkatkan Layanan Kepolisian seperti SKCK online,SIM online,laporan dan pengaduan online yang sifatnya segera membutuhkan kehadiran personel kepolisian ditengah masyarakat.
Lebih lanjut Kapolres Nunukan menjelaskan jika ruangan Command Center ini dilengkapi juga dengan Aplikasi Panic Botton yang terintegrasi dengan Objek vital seperti bandara, kantor perbankan, perkantoran pemerintah, Bea Cukai dan Non pemerintah.
“ Bila terjadi gangguan Kamtibmas di tempat obyek vital dan perkantoran terkait menekan tombol Panic Botton, dengan otomatis ruang Command Center akan berbunyi sirine dan seluruh anggota kepolisian akan langsung menuju TKP “, terang Kapolres Nunukan.
Sementara itu menanggapi kunjungan kerja ini, Komandan KRI Mandau-621 Letkol Laut (P) Anang Setioko berharap sinergitas TNI-Polri dapat tetap terjaga dan dipertahankan.
Anang menambahkan seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi IT yang menjadi kebutuhan masyarakat terkini, dapat pula digunakan untuk mencegah dan mengurangi tindak kejahatan.
“Begitu juga dengan Aplikasi Command Center ini juga bisa diterapkan di laut. Apabila nelayan atau pelaut tiba-tiba mendapat musibah perampokan atau pembajakan di laut tinggal tekan Panic Botton yang kemudian bisa segera diaksi oleh pihak Polres diteruskan ke KRI yang berada terdekat dengan TKPsehingga dapat cepat diaksi penyelamatannya “, tandas Anang.
Dalam pengabdiannya yang memasuki 40 tahun, KRI Mandau 621 masih dipercaya untuk melaksanakan tugas operasi pengamanan batas wilayah laut dibawah komando Gugus Tempur Laut Koarmada II dengan sandi Operasi Busur Ambalat 19 dengan tugas pokok melaksanakan pengamanan wilayah perbatasan laut Indonesia-Malaysia di Ambalat .
Sementara Guspurla Koarmada II memiliki peran penting dalam melaksanakan proyeksi kekuatan guna menyelenggarakan operasi laut yang meliputi operasi tempur laut ,dan operasi amfibi baik untuk mendukung pengendalian laut ,maupun untuk mencapai tujuan-tujuan strategis dalam rangka menegakkan kedaulatan dan hukum di laut. (ir)