Lpk | Blitar – Adanya penyimpangan dan dugaan korupsi, mulai terbongkar dibalik pengerjaan Proyek pembangunan penyiringan / Pemeliharaan bersekala jalan ,melalui sumber dana DAU , Di jalan Bangsri – jiwut ,kecamatan nglegok Kabupaten Blitar, dengan pelaksana CV, Karya Pratama yang memakai alamat fiktif/bodong.
Saat di telusuri, keberadaan alamat kantor CV. KARYA Pratama pada hari senen (31/08/2020) diketahui tidak jelas keberadaannya, bahkan saat Tim Media dan LSM menyambangi untuk Investigasi ke Alamat Jalan jendral Sudirman . No. 47 RT. 07/RW 02 Kelurahan ponggok, Kecamatan, Kabupaten Blitar ternyata tidak ada.
Menurut keterangan Kepala Desa Ponggok supono juga dari keterangan Heri Ketua RT 07 Rw 02 di Kelurahan tersebut, saat dikonfirmasi keberadaan kantor yang di maksud, ia mengatakan bahwa tidak begitu mengetahui keberadaan Kantor CV. KARYA PRATAMA, tapi alamat yang tertera dinyatakan tidak ada di desa ponggok alias fiktif.ujarya.
Dia pun menambahkan, semenjak menjabat sebagai Ketua Rt setempat, dirinya hanya mengetahui bahwa kantor yang di maksud merupakan area pertokoan dan hunian warga, dan tidak pernah ada Nama Cv.Karya pratama di lokasi tersebut.
“Belum lama tadi ada Kepala Desa Kawedusan juga menanyakan hal yang sama kalau tidak salah namanya pak gareng, yang saya tau dari dulu semenjak saya menjabat sebagai ketua RT 07 RW 02 alamat tersebut adalah Pertokoan dan Cv, Karya pratama setau saya tidak pernah ada jelasnya.
Hal itu diperkuat, dari penjelasan Kepala desa ponggok Bpk Supono , selama saya mejabat sebagai kepala desa dua periode belum pernah mendengar bahwa CV , Karya pratama ada di desa ponggok,lanjut kepala desa ponggok supono
kepada tim investigasi, terkait Kantor Bodong tersebut menjelaskan, karena keberadaan kantor dan alamat Kantor merupakan salah satu syarat proses pengerjaan proyek , maka keberadaannya juga harus jelas supaya nantimya bisa mempertanggung jawabkan pekerjaannya kelak.tuturnya.
Tidak cukup di sini ,awak media coba mendatangi lokasi pengerjaan proyek tersebut,Menurut pengakuan sang mandor yang namanya enggan di muat di media masa mengatakan,nama pemilik proyek bernama rangga/angga,Alamat rumah istrinya desa ndayu. Dan masih satu rumah bersama mertuanya. Untuk pencampuran bahan bangun 1sak semen berbanding 7,arko pasir jelasnya, menurut informasi di sebalik proyek ini ada salah satu oknum yang memback up ( tim).