Lpk|Sidoarjo – Ansor Sidoarjo memiliki ide tersendiri dalam penanganan pasien Covid-19. Namun tidak dari sisi non medis. Ansor Sidoarjo mencoba menyentuh psikologis pasien Covid-19 melalui program VISA (Virtual Therapy Psikologis dan Spiritual Pasien Covid) nya. Dalam program tersebut Ansor Sidoarjo menggandeng Thanks Institute Indonesia. Nantinya lembaga training motivasi tersebut akan memberikan pendampingan psikologis dan spiritual secara virtual kepada pasien Covid-19 yang ada dirumah sakit.

Pagi tadi, program VISA tersebut dipaparkan dihadapan Pj. Bupati Sidoarjo Dr. Hudiyono M.Si dan tim TAPD Kabupaten Sidoarjo di pendopo Delta Wibawa, Selasa, (19/1). Pj. bupati menyambut baik program Ansor Sidoarjo seperti ini. Menurutnya psikologis dan spiritual pasien Covid-19 perlu disentuh. Tujuannya agar mempercepat kesembuhan pasien Covid-19 yang ada di rumah sakit.

Menurutnya kesembuhan pasien Covid-19 tidak hanya dari faktor medis saja. Tidak karena obat-obatan maupun vitamin yang diberikan. Namun faktor psikologis pasien Covid-19 juga menjadi salah satu faktornya.

Sembuh itu tidak hanya karena suntikan atau vitamin saja, kerinduan terhadap keluarga mempengaruhi kesembuhan pasien Covid-19, ucapnya.

Founder and Motivator Thanks Institute Indonesia Ketut Abid Halimi dalam paparannya mengatakan penanganan psikologis terhadap pasien Covid-19 belum dilakukan di Indonesia. Sampai saat ini belum ada pendampingan pasien Covid-19 secara psikologis dan spiritual.

Kalau ini benar-benar dilaksanakan akan menjadi yang pertama di Indonesia dan menjadi contoh kabupaten di seluruh Indonesia, ucapnya.

Sang motivator yang dipanggil Abid tersebut mengatakan selama ini hanya pendekatan medis yang dipakai dalam menangani pasien Covid-19. Dirinya melihat perasaan kangen pasien Covid-19 yang menjalani isolasi terhadap keluarganya sangatlah kering. Dengan kata lain mereka dimungkinkan stres selama menjalani masa isolasi. Dengan program VISA nantinya akan membangkitkan motivasi dan terapi secara psikologi dan spiritual kepada pasien dan keluarga pasien Covid-19.

Dalam paradigma Sidoarjo surplus Covid, kita manfaatkan ini sebagai modal, sebagai generator perubahan mental, perubahan sikap, dan sumber daya manusia, ujarnya. (hry/amr).

Loading

226 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *