Lpk | Pacitan – Pendidikan bukan hanya soal kemampuan akademis, tetapi harus juga menyentuh sisi lain di luar akademis untuk membentuk karakter siswa. Sisi lain yang tidak kalah pentingnya adalah pendampingan pada sisi kemampuan bersosialisasi.
Dosen STIKIP PGRI Pacitan, Arif Mustofa sebagai pembina bersama ketua teater, Erlangga Retanto menggelar pentas di halaman pasar sawo sebelah timur alun – alun Pacitan.m Sabtu ( 1/2/2020 )
Erlangga menceritakan, Meskipun pementasan teater pada malam minggu ini, bisa dijadikan sebagai ajang untuk melihat kemampuan anggota teater sentir dalam memerankan tokoh di kegiatan ini.
Lanjut Erlangga, generasi muda jangan hanya diidentikan dengan kegiatan yang tidak berguna dalam melewatkan malam mingguan, selain itu para pengunjung selain melihat seni teater sentir, mereka bisa sambil menikmati indahnya air mancur yang dibuat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan.
” Harapan saya UKM teater sentir ini bisa terus berkembang menjadi wadah bagi teman – teman mahasiswa, agar terus berkarya dibidang drama,” kata Erlangga.
Sementara kata Erlangga kegiatan malam ini merupakan kegiatan rutin teater untuk memberikan tes mental dalam membentuk percaya diri dan berani tampil didepan umum.
“Pementasan teater kali ini teribat lebih kurang 30 aggota, semuanya dari mahasiswa STIKIP PGRI Pacitan, dana drama teater sentir dalam pementasan, kami ambilkan uang kas dari paguyupan teater sentir.
” Kegiatan positif tersebut merupakan kegiatan yang dilakukan para generasi muda, seharusnya mendapatkan dukungan dari semua pihak, jangan sampai diabaikan potensi yang dimiliki anak – anak muda,” harap Erlangga.
Dosen STIKIP PGRI, Arif Mustofa sebagai pembina ikut manambahkan, Teater sentir ini merupakan wujud dalam mengekspresikan sesuatu yang merupakan cerminan kehidupan masa kini, mengambarkan dalam gerakan, tarian, nyanyian, serta syair puisi merupakan kreatifitas dari anggota teater.
Tambah Arif, Pada masa lalu teater sering kali dipergunakan untuk mengkritik kebijakan pemerintah, yang tidak sejalan dengan aspirasi masyarakat, namun teater mahasiswa STIKIP PGRI Pacitan, murni hanya menggambarkan kehidupan nyata di masyarakat terkait generasi muda.
” Saya berharap kepada pemerintah daerah, teater sentir ini bisa diberikan wadah maupun fasillitas untuk pentas drama kedepannya, sehingga bisa bekerja sama membuat event yang melibatkan teater yang ada di kota Pacitan,” kata Arif.
Kemunculan teater sentir, semoga mampu menjadi ajang promosi dibidang pariwisata, dan juga mampu menjadi wadah anak – anak muda, menjadi seniman yang profesional.
“Kegiatan teater sentir ke depan diharapkan bisa menjadi salah satu tampilan seni yang kehadirannya ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan para wisatawan,”tambahnya.(ags)