YALPK | Surabaya – Mewakili Panglima Koarmada II Laksda TNI Mintoro Yulianto, S.Sos, M.Si , Asisten Logistik Pangkoarmada II Kolonel Laut (T) I Wayan Maradana , S.T. hadir dalam acara First Steel Cutting atau langkah awal dalam proses pembangunan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) buatan PT.PAL Indonesia (Persero), yang dilaksanakan di Divisi Kapal Niaga PT.PAL , Selasa (9/7/19) kemarin.
Dalam acara seremonial tersebut, hadir Aslog Kasal Laksda TNI Moelyanto, M.Si (Han) sebagai perwakilan Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M. selaku Komisaris Utama perusahaan plat merah tersebut. Ikut hadir Katimlak Komite Kebijakan Industri Pertahanan ,serta perwakilan Kementerian BUMN.
Setelah sukses membuat 1 (satu) unit Landing Perform Dock yakni KRI Semarang-594, PT.PAL Indonesia (Persero) kembali dipercaya oleh TNI Angkatan Laut untuk memperkuat armada dengan pengadaan satu unit kapal Bantu Rumah Sakit. Dimana kapal ini menurut rencana akan rampung dan diserahkan pada bulan Oktober 2021.
Dalam siaran pers Humas PT.PAL, kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) dengan nomor pembangunan W000302 akan difungsikan untuk operasi sipil, yakni untuk bantuan kesehatan sebagai rumah sakit terapung dengan fasilitas poliklinik, unit gawat darurat, fasilitas operasi, rawat inap dan beberapa fasilitas kesehatan lainnya. Selain itu kapal BRS ini diharapkan akan mampu memperkuat fungsi bantuan kemanusiaan, bantuan bencana alam, transportasi logistik, bantuan pencarian dan penyelamatan serta evakuasi massal.
Selain fungsi Operasi Sipil, kapal BRS juga akan difungsikan sebagai operasi bantu militer Angkatan Laut terkait dukungan untuk diplomasi, kerjasama internasional dan diperuntukkan sebagai landasan helikopter. Kapal dengan panjang sekitar 124 meter dengan lebar 22 meter, tinggi 6,8 meter, dengan sarat air 5 meter dan bobot sekitar 7.300 ton, di desain untuk dapat melaju dengan kecepatan jelajah sekitar 14 knots dan kecepatan maksimum 18 knots. Direncanakan kapal ini akan mampu membawa 120 orang crews, 16 orang helicopter crews, 89 staf kesehatan, 163 pasien, dan 280 personel yang dievakuasi. ( ir )