YALPK | Malang – Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga (Asman Toga) terbukti memberi dampak yang luas bagi kualitas hidup masyarakat. Terutama, dalam memberikan manfaat dalam pemenuhan kebutuhan tanaman obat-obatan keluarga sehingga menghasilkan kualitas hidup sehat bagi masyarakat, baik yang ada di desa maupun perkotaan.

Demikian disampaikan Ketua PKK Prov. Jatim Arumi Emil Dardak saat memberikan arahan pada Lomba Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga (Asman Toga) dan Akupresure di Desa Kebobang, Kecamatan Wonosari, Kab. Malang, Kamis (22/8).

Ia mengatakan, Asuhan Mandiri melalui Pemanfaatan TOGA dan Akupresur dapat memotivasi masyarakat untuk mandiri dalam meningkatkan kualitas kesehatan.

Asman Toga, lanjut Arumi, berfungsi untuk menciptakan kualitas hidup masyarakat desa dengan baik, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga bagi ibu-ibu di desa.Dirinya menjelaskan, bahwa PKK berperan aktif dalam mendorong pembangunan manusia dengan meningkatkan kualitas kesehatan melalui
pemberdayaan masyarakat.

Salah satu bentuknya adalah dengan membina dan menggerakan kelompok Asuhan Mandiri melalui pemanfaatan TOGA dan Akupresure.

Peran PKK dalam Asuhan Mandiri dinilai sangat penting. Karena PKK merupakan suatu gerakan masyarakat, khususnya dalam pembentukkan kelompok Asuhan Mandiri melalui pemanfaatan TOGA dan Akupresure.

Saat ini, lanjut Arumi, trend hidup sehat terus dilakukan oleh seluruh masyarakat di dunia. Bahkan, pola tersebut menggunakan tanaman tradisional sebagai obat. Perubahan iklim yang cenderung merusak alam dan seisinya mengakibatkan ekosistem alam menjadi tidak seimbang. Maka, Asman Toga diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi terciptanya ekosistem alam yang baik.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dr. Kohar mengatakan bahwa untuk menuju Indonesia Sehat itu ada 3 kunci, yaitu Paradigma Sehat, Penguatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan JKN.

“Paradigma Sehat itu bagaimana mengajak masyarakat untuk mandiri hidup sehat, salah satu caranya yaitu dengan Asuhan Mandiri pemanfaatan TOGA dan Akupresur secara benar.” terangnya

Ia menambahkan bahwa pemanfaatan TOGA dan Akupresur merupakan upaya promotif dan preventif yang berperan besar dalam peningkatan daya tahan tubuh dan pencegahan penyakit.

“TOGA memang bukan sebagai obat dari segala penyakit, namun TOGA ini berperan besar dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penyakit.TOGA juga telah dikembangkan untuk pengobatan melalui penelitian-penelitian yang dilakukan di Laboratorium Herbal Materia Media maupun di Pusat Pengembangan JamuTawangmangu.”ujarnya.

Sementara itu, Pj. Kepala Desa Kebobang Gatot Puji Priyanto mengatakan, Desa Kebobang merupakan desa yang memiliki keinginan untuk terus maju. Akan tetapi, tidak punya fasilitas agar dikenal di Indonesia.Maka, salah satu upayanya, dengan berbenah dan terus berinovasi dengan mengikuti berbagai kompetisi lomba tingkat desa. Bahkan, pada Tahun 2020, Desa Kebobang masuk sebagai desa peduli lingkungan yang telah terjaring dari 700 desa di seluruh Indonesia. Saat ini, tiap rumah di Desa Kebobang terdapat 10 jenis
tanaman toga yang bisa dimanfaatkan untuk obat obatan keluarga.

Lebih lanjut disampaikan, keberadaan kader Asman Toga dan Akupresure telah dibentuk sejak Maret 2019 dan diberikan pembinaan kepada kader Toga setiap bulannya. Tak hanya itu, setiap kader dibekali dengan pelatihan dan sosialisasi Asuhan Mandiri Toga dan Akupresure sebagai bekal untuk menambah kemampuan diri disetiap kader.(jf)

Loading

581 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *