Lpk|sidoarjo – Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono bakal membangun waduk untuk penanganan banjir jangka panjang. Hal itu ia ungkapkan saat meninjau lokasi terdampak banjir tiga desa di Kecamatan Tanggulangin yakni di Desa Kedungbanteng, Desa Banjarsari dan Desa Banjarpanji.
“Solusi jangka panjangnya kita harus membuat waduk tampungan resapan air. Karena begitu air di hulu itu sudah penuh, kita urai ke beberapa waduk,” ungkap Hudiyono saat di Desa Kedungbanteng kepada wartawan, Minggu (8/11/2020).
“Waduk itu nanti bisa berfungsi untuk penyimpanan air sementara, dan kita buang ke laut. Atau waduk itu aka buat sebagai tempat wisata. Nah ini jangka panjang. Dan kita butuh komunikasi yang efektif antara Forkopimda, eksekutif, legislatif,” tambah pria yang akrab disapa Cak Hud itu.
Adapun untuk pembangunan waduk, lanjut Cak Hud, pihaknya akan melibatkan tenaga ahli dalam pembangunannya nanti. Ia sendiri menargetkan rencana pembangunan sudah bisa direalisasikan dalam waktu 2 tahun ini.
“Ini kan (waduk) jangka panjang. Nah ini nanti kita ada rapat persiapan. Dan kita akan melibatkan tim ahli ini. Karena tim ahli ini secara teknis dan perencanaan yang mendesak bisa kita realisasikan,” ujarnya.
“Kalau target jangka panjang kita bisa 2 tahun. Artinya kita butuh komunikasi dahulu,” imbuh Cak Hud.
Sedangkan untuk jangka pendek penanganan banjir di Sidoarjo, Cak mengungkapkan akan melakukan normalisasi sungai. Sebab, dari hasil sidak ke lokasi banjir diketahui bahwa aliran air di sungai memang tidak normal karena banyaknya bangunan di bantaran sungai dan sampah yang menumpuk.
“Dalam waktu dekat adalah normalisasi sungai. Itu kita minta peran semuanya. Karena ini tidak bisa peran dari pemerintah saja. Tapi ada peran masyarakat, kita edukasi jangan membuang sampah sembarangan. Jangan membangun bangunan di bibir sungai itu. Dan itu sudah setuju masyarakat,” jelas Cak Hud.
Cak Hud melanjutkan, dalam jangka pendek juga pihak Pemkab Sidoarjo akan memaksimalkan fungsi pompa air yang telah ada. Bahkan, ia mengaku akan mengajukan bantuan ke Pemprov Jatim untuk meminta tambahan pompa air yang lebih besar agar bisa maksimal dalam normalisasi.
“Kami cek pompa-pompa memang kecil dan kami akan minta bantuan ke provinsi untuk meminta bantuan pompa yang lebih besar. Agar ada tekanan yang luar biasa dari normalisasi dari hilir sampai utara,” tutur Cak Hud. (hry/amr).