Lpk | Surabaya – Menyambut Hari Pahlawan tahun 2020, dan mengenang jasa-jasa dan perjuangan para kiai dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia (NKRI), Aliansi Wartawan Surabaya (AWS) mengadakan bhakti sosial (baksos) dengan tema ‘Untuk Pahlawanku’.

Dalam baksos ini sekitar 12 orang wartawan dari berbagai media di Surabaya dipimpin penanggung jawab acara yang juga Sekretaris AWS, Amar Bachan mengikuti tahapan-tahapan yang telah disiapkan.

Pantauan Media ini, Senin (9/11/2020), setelah meminta izin kepada petugas yang menjaga rumah bersejarah itu Pak Yanto dan sahabat-sahabat lainnya, angggota AWS diperkenankan melaksanakan kegiatan.

Dalam sambutannya, Amar mengatakan bakti sosial yang dilakukan merupakan pra kegiatan dari serangkaian rencana kerja yang terjadwal di wadah AWS.

Dikatakannya, ini merupakan pra kegiatan dari AWS, untuk Memperingati Hari Pahlawan tahun 2020. Hal yang paling penting ini merupakan bentuk edukasi termasuk untuk diri kita sendiri.

Bahwa, tonggak sejarah Kemerdekaan RI tidak lepas dari tempat ini (Monumen Resolusi Jihad), karena di tahun 1945 usai Kemerdekaan dikumandangkan, serangkaian kejadian menimpa bangsa ini.

“Intinya, internasional tidak mengakui perjuangan dan Kemerdekaan RI, ini sebuah bentuk penghinaan atas harga diri Bangsa dan Negara, juga umat Islam,” ujar Amar.

Usai memberikan arahan dan sambutan. Dipimpin oleh Umar Faruq dilanjutkan membacakan doa untuk arwah para pahlawan yang gugur.

“Mari kita menundukkan kepala seraya memanjatkan doa untuk arwah para pahlawan yang gugur, sejalan perjalanan perjuangan bangsa ini,” lanjut Amar.

Dilanjutkan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Setelah itu, para wartawan itu menyebar, mengambil sapu, kain lap dan air membersihkan Monumen Resolusi Jihad dan sekitarnya di rumah bersejarah itu.

Ketua AWS Martudji, dalam rangkaian itu menegaskan AWS yang merupakan wadah untuk wartawan yang beraktifitas di Surabaya, dengan mengemban AD/ART mempunyai berbagai gagasan program, baik internal untuk pekerja media di Surabaya, juga kegiatan lainnya yang bisa dirasakan manfaatnya untuk masyarakat.

“Atas nama Ketua AWS, saya mengucapkan terimakasih, salah satunya kepada Sekretaris Mas Amar, yang menjadi pioner ide hingga terlaksana bakti sosial ini,” kata Martudji.

Menurutnya, sangat tepat, karena di rumah bersejarah inilah, hadratul syeh, para sesepuh kiai kita di Jawa dan Madura, pernah berkumpul di tempat ini, pekik perjuangan dan pengorbanan beliau lah yang kemudian negara ini ada hingga saat ini.

“Kita ikut menikmati, terimakasih harus kita teruskan perjuangan beliau-beliau dan kita doakan beliau para pejuang bangsa ini tenang di Sisi-Nya,” kata Tudji.

Usai melakukan kegiatan itu, mereka pun berpamitan dan sempat ngobrol dengan Pak Yanto, Pramono dari (9/11 10.25) Pramono Pagar Nusa PC NU Kota Surabaya dan lainnya.

Gayung bersambut, mereka pun menyambut baik keberadaan AWS, mendukung dan siap bersinergi untuk kemaslahatan.

“Meski organisasi baru, tapi yang pasti yang hadir ini adalah bapak-bapak dan senior yang sudah tidak diragukan lagi, selamat berdirinya AWS, kami siap bersinergi, sambil mengatakan akan diundang jika ada ivent kegiatan yang perlu bersinergi,” kata Pramono.

Untuk diketahui, Monumen Resolusi Jihad ini terletak di Jalan Bubutan Gg III, Surabaya. Di tempat ini merupakan tempat pertemuan para kiai dan santri se-Jawa dan Madura yang dipimpin KH M Hasyim Asyari, Rais Akbar NU di Surabaya pada 21-22 Oktober 1945.

Kemudian melahirkan Resolusi Jihad, isinya untuk mempertahankan Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.

Semangat itulah yang menjadi penggerak dan mendorong semangat Arek-Arek Surabaya untuk maju mempertahankan dan merebut dan menegakkan Kemerdekaan. Dalam rangkaiannya terjadi pertempuran dahsyat 10 November 1945.

Fakta sejarah membuktikan bahwa Resolusi Jihad jadi penggerak para santri, arek-arek dan siapapun saat itu untuk bergerak melawan penjajah.

Bahkan, tak sedikit yang datang dari jauh, Cirebon, Magelang, Malang, dan sebagainya membantu perjuangan dalam pertempuran melawan Belanda dan Jepang saat itu. (ir)

Loading

297 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *