Lpk | Klaten – Babinsa Koramil 20 Cawas Kodim 0723/Klaten Serka Didik Triyanta dengan gesit memberikan contoh petani , saat tanam padi dengan sistim gogo rancah menggunakan alat Penugal atau taju di persawahan Sarno seluas 1500 M² Dukuh Banjarejo Desa Kedungampel Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten, Senin (9/12/2019).

Hujan di wilayah Kecamatan Cawas belum begitu deras intensitasnya cukup rendah namun para petani sudah mulai beranikan diri menanam benih padi dengan sistim gogo rancah. Berbekal Penugal/taju dan bibit yang dimasukkan ke dalam ember yang di bawa petani ketengah lahan dengan menanam menggunakan penugal atau taju.

Babinsa Koramil 20 Cawas Serka Didik Triyanta dengan gesit memberi contoh dan membantu tanam dengan sistim gogo rancah karena cukup mudah dengan penugal atu taju di tancapkan sekitar 7 Cm dengan mengandalkan perasaan saat menghujamkan penugal atau taju.

Sebagian ada yang langsung memasukkan bibit atau gabah ke tanah yang sudah berlubang terkena runcingnya penugal atau taju. Sarno salah seorang petani mengungkapkan bahwa menanam padi dengan di gejik ini sebenarnya sudah dilakukan oleh nenek moyang terdahulu,

” Tanam Semacam ini seperti cara nenek moyang kalau nanam pada masa lampau,” ungkap Sarno

Babinsa Serka Didik Triyanta berharap upaya yang di lakukan pada lahan sawah tadah hujan adalah dengan sistem bertanam padi gogo rancah. Dirinya juga menjelaskan hahwa sistem bercocok tanam padi di sawah pada musim hujan, dengan menerapkan gabungan antara sistem gogo dan padi sawah. Sistem ini juga cocok untuk lahan beririgasi yang mendapat pengairan terlambat.

Selain ditanam pada lahan sawah tanaman padi juga bisa dibudidayakan pada lahan kering atau sering kita sebut dengan budidaya padi gogo rancah, imbuhnya.(0723/red)

Loading

317 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *