YALPK | Klaten – Festival Mbok Sri Mulih (FMSM) pertama kali dilaksanakan pada tahun 2017 untuk merayakan budaya pertanian di Desa Delanggu, Klaten, Jawa Tengah. Sebagaimana namanya, festival ini ingin memboyong pulang ruh Dewi Padi ke tengah keseharian masyarakat Desa Delanggu. Selama 3 hari, masyarakat Desa Delanggu mengadakan berbagai kegiatan terkait budaya pertanian. Minggu (22/9).

Nilai-nilai keguyuban dan gotong royong ditumbuhkan kembali melalui program program yang melibatkan para petani dan warga Iainnya dalam kegiatan festival: mulai dapur umum, konsep program hingga dekorasi acara.

Wiwitan, ritual kuno sarat makna yang kini langka, diselenggarakan kembali. Dalam pemahaman lokal, Mbok Sri _ adalah untaian beberapa tangkai padi terbaik dalam suatu petak sawah yang hendak dipanen.
Mbok Sri diboyong pulang untuk diletakkan di sentong (kamar, bilik). Bulir bulir padi terbaik itu akan disemai kembali di musim tanam berikutnya. Proses ini diiringi dengan peletakan sesaji di sudut-sudut petak sawah sebagai simbol rasa syukur terhadap semesta, dengan berbagi rezeki pra panen berupa Sego Wiwit.

 

Festival ini diselenggarakan sebagai media komunikasi warga desa Delanggu, bukan sekedar perayaan tetapi juga momen pendidikan berkelanjutan terkait isu agraris dari berbagai aspek.

Dengan cara ini, Sanggar Rojolele bisa menyematkan berbagai kebutuhan dan kepentingan untuk Pengembangan SDM kreatif dan berkualitas di sektor pertanian, Mendorong kebijakan-kebijakan publik yang dapat membantu tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi kreatif berbasis pertanian, Mendorong terwujudnya sarana dan prasarana pusat-pusat pengembangan ekonomi kreatif berbasis pertanian di desa.(0723/red)

Loading

347 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *