Lpk | Sidoarjo – Babinsa Desa Grinting Sertu Sukandar mendampingi dan membantu Petani di Desa binaannya Kecamatan tulangan, Kabupaten Sidoarjo memanfaatkan burung hantu untuk mengendalikan hama tikus di persawahan setempat belasan petani bersama petugas penyuluh pertanian warga desa bergotong royong membangun rumah burung hantu di area persawahan, Kamis (14/12/2023)
Rubuha dibuat karena hewan nokturnal itu tidak dapat membuat rumah sendiri. Rumah dibikin di tengah persawahan agar burung hantu yang mendiami rumah dapat berburu pada malam hari lebih efektif. Petugas Penyuluh Pertanian Kecamatan Tulangan Bapak Rojin, menyampaikan program pengendalian hama tersebut dijalankan secara swadaya.Dia menerangkan, pemanfaatan burung hantu karena untuk menekan banyaknya hama tikus di area persawahan Desa Grinting agar lebih terkendali.
Dia memperkirakan jumlah burung hantu di kawasan itu lebih dari 10 ekor. Jumlah tersebut sangat dimungkinkan bertambah karena terus berkembang biak. Atas dasar itu petani berinisiatif memanfaatkan burung hantu untuk mengendalikan populasi tikus. “Kebetulan saya dan beberapa petani di Desa Grinting ada yang sudah pernah mendapat pelatihan tentang pemanfaatan burung hantu. Rencanya tiga rubuha lagi kami bangun secara permanen,” terang Sertu Sukandar.
Bapak Rojin menyampaiakan pengendalian hama tikus menggunakan burung yang hanya aktif pada malam hari itu sangat efektif. Karena ini masih awal merintis budidaya burung hantu, memang belum begitu kelihatan hasilnya, tapi optimis untuk saat nanti petani tidak usah menggelar penggropyokan tikus lagi.Salah satu petani, Ds. Grinting, mengatakan “pengembangan program tersebut masih terkendala dana. Petani masih harus membangun rubuha lebih banyak lagi. Sedangkan, dana hasil swadaya petani saat ini sangat minim dengan saling bantu antara Babinsa dan poktan dalam membrantas hama tikus dapat mensejahterakan masyarakat khususnya para petani.
Reporter : Edy