Lpk | Sidoarjo – Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan penggalian atau ekskavasi situs Candi Mantingan di Desa Tulangan, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (26/05/2022).

Berawal dari Penemu Bapak Jayeng Warga Desa Tulangan, pada Bulan Maret lalu, ketika pada saat membersihkan rerumputan disekitaran punden Nyai Pandan Sari (Tempat Petilasan).

Kemudian secara tidak disengaja cangkul Bapak Jayeng yang saat itu dipergunakan untuk membersihkan rumput liar disekitara punden membentur sesuatu benda yang keras, kemudian bapak jayeng meneruskan mengayunkan cangkulnya dan ternyata cangkul bapak jayeng rusak karena terbentur secara keras oleh bata merah yang berukuran besar, setelah bapak jayeng melaporkan kepada kepala desa (bapak sutrisno), dengan dibantu beberapa warga untuk membersihkan sekitaran daerah tersebut ternyata terdapat suatu bangunan layaknya seperti peninggalan zaman dahulu (candi).

Babinsa sertu Joko D.P mendengar berita tersebut langsung bergegas mendatangi punden dan melaksanakan pendampingan warga yang saat itu melaksanakan penggalian.

Dipandang sangat pentingnya melestarikan dan menjaga situs purbakala serta melestarikan peninggalan para pendahulu, maka sertu Joko dwi. P melaksanakan pendampingan dalam kegiatan penggalian penemuan yang diduga merupakan bangunan candi tersebut.

Disaksikan oleh Kepala Desa setempat (Bapak Sutrisno), dalam hasil sementara kegiatan penggalian tersebut menghasilkan suatu benda purbakala yang dapat memperkuat dugaan bahwa tersebut adalah peninggalan zaman Prasejarah dengan dibuktikan penemuan berupa Kura-Kura dari Logam Emas, yang dimana benda tersebut diamankan oleh Bapak Sutrisno (Kades) di Balai Desa Tulangan.

Lebih menariknya lagi bahwa benda berbentuk kura-kura tersebut memiliki kekuatan Magis yang sangat kuat auranya dengan pembuktian bahwa ditempat berbeda bahwa Bapak Sutrisno (Kades) pernah didatangi sosok makhluk halus berwujud wanita yang berbau harum semerbak berkomunikasi kepada Bapak Kades tepat pada kamis malam jumat tanggal 26/05/2022 tengah malam tadi, dan menurut keterangan dari beberapa warga saat di tanya oleh tim awak media, membenarkan bahwa Bapak Sutrisno (Kades) memiliki keistimewaan dapat berkomunikasi dengan makhluk qhoib.

Menurut keterangan dari Bapak Sutrisno (Kades) bahwa setiap kemanapun Bapak Sutrisno bepergian selalu ada yang berkomunikasi dari alam lain yang senantiasa selalu menasehati Bapak Sutrisno (Kades) agar senantiasa berbuat baik kepada siapapun dan dimanapun.

Lempengan Logam Mulia berbentuk kura-kura tersebut saat ini di simpan di kantor Pemerintahan Desa Tulangan oleh Bapak Kades, penuh harap kepada Sang Pencipta agar dari penemuan tersebut membawa dampak yang positif kepada Kepemerintahan Desa Tulangan serta dari penemuan candi tersebut telah membuktikan bahwa wilayah kepemerintahan Desa Tulangan adalah merupakan suatu tempat atau wilayah yang dimana dahulu kala adalah tempat yang sangat membawa pengaruh besar dalam perjalanan sejarah Pemerintah Majapahit.

Tim yang terdiri 5 orang itu merupakan pengkaji cagar budaya, pengolah data, teknisi gambar dan ukur, steller yang membantu merangkai strukur batuan, dan fotografer.

Pada hari pertama ekskavasi, tim BPCB Jatim menemukan sebagian struktur pondasi atau kaki candi yang terpendam dalam tanah.

“Ekskavasi ini adalah penyelamatan atau rescue excavation yang bertujuan untuk menyelamatkan data arkeologi yang masih ada terkubur di dalam tanah,” kata koordinator penggali Cagar Budaya, BPCB Jawa Timur, bapak Agung vidi, Ss.

Dalam proses penggalian yang dilakukan secara manual itu juga ditemukan batuan tersebar di sekitar lokasi.

Sedangkan, guna memperjelas situasi medan di dalam lokasi penemuan tim BPCB Jatim juga melakukan pemetaan situs menggunakan alat pemindai tiga dimensi berbasis laser atau Laser Scanner 3D.

Nantinya, berdasar data temuan itu, pihak BPCB akan merekonstruksi atau mengidentifikasi bagaimana bentuk asli, apa yang terjadi pada bangunan tersebut.

“Apakah dalam posisi runtuh atau disebabkan oleh apa. Kita pun memiliki target untuk mengetahui denah dari bangunan ini mungkin juga melibatkan Steller di sini, dalam penyusunan candi atau rekosntruksi, sehingga bisa diketahui profil dari candi tersebut,” lanjutnya.

Penggalian akan dilakukan hingga Sabtu (28/05/2022) besok. Situs Candi pertama kali ditemukan oleh warga setempat saat membersihkan rumput liar disekitaran punden.

Reporter ; Edy

Loading

177 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *