Lpk | Tulungagung – Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengingatkan kepada seluruh mahasiswa akan pentingnya pencegahan virus corona (Covid-19) di lingkungan mereka. Pasalnya, melalui kesadaran mereka dinilainya sangat penting. Apalagi pencegahan Covid-19 tidak hanya mengandalkan sanksi administrasi dan pidana bagi pelanggar protokol kesehatan, tetapi juga dibutuhkan sistem ketahanan masyarakat, maupun langkah promotif dan preventif di tengah-tengah masyarakat.
Yang paling efektif adalah ketahanan masyarakat. Kita harus melengkapi dengan sistem ketahanan masyarakat. Inilah esensi dari upaya yang disebut promotif preventif, kata Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak saat membuka dan melepas Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) Berbasis Domisili Tahun 2020 secara daring di Hotel Crown Victoria, Tulungagung, Kamis (6/8).
Karena itu, ia mengingatkan kepada insan perguruan tinggi, termasuk mahasiswa untuk ikut berperan aktif menangani Covid-19 lewat promotif preventif di masyarakat. Apalagi peran tersebut sesuai pesan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat di Gedung Negara Grahadi Surabaya beberapa waktu lalu.
Kita perlu memastikan dari hulunya. Jangan sampai masyarakat tertular Covid-19. Adik-adik mahasiswa dalam hal ini bisa ikut memberikan sosialisasi promotif preventif pencegahan Covid-19, kata Mantan Bupati Trenggalek ini.
Wagub Emil pun memaparkan tiga prinsip peran serta mahasiswa dalam penanganan Covid-19 di Jatim, utamanya mendukung kampung tangguh. Mahasiswa bisa berperan pada aspek keamanan mahasiswa, kepedulian lingkungan, serta kontribusi terukur dan selaras.
Dalam keamanan mahasiswa, lanjutnya, yang terpenting para mahasiswa kondisinya sehat dan selamat dari Covid-19.
Jangan karena kegiatan KKN ini, mahasiswa malah terpapar Covid-19. Karena itu kita tidak minta mahasiswa melakukan kegiatan yang riskan. Seperti berada di tempat-tempat yang penyebarannya tinggi. Jagalah kesehatan sebaik-baiknya, pesannya.
Prinsip kedua, yaitu kepedulian terhadap lingkungan. Mahasiswa diminta untuk lebih peduli. Termasuk sadar dan waspada bersama warga.
Pada prinsip ini juga, mari menjadi teladan bagi lingkungannya apalagi UMS rangking perguruan tinggi top 5 persen tertinggi nasional, tuturnya.
Lalu prinsip ketiga, kontribusi terukur dan selaras. Prinsip ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki informasi dua arah untuk membantu menajamkan gerak langkah gugus tugas Covid-19. Selain itu, mahasiswa dapat mendorong edukasi warga sekitar dan memberi informasi akurat bagi reaksi cepat Gugus Tugas.
Kita berharap kita punya jalur komunikasi dua arah. Mahasiswa bisa menyampaikan informasi kepada gugus tugas, bisa disampaikan melalui kampus masing-masing. Bisa juga kami menyampaikan informasi kepada mahasiswa. Bisa melalui kampus kemudian diteruskan kepada mahasiswa-mahasiswi. Harapan kami ini getok tular, mahasiswa kemudian mengedukasi kepada warganya, pungkasnya.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Prof. Suprapto mengatakan, perguruan tinggi UMS memiliki rangking luar biasa. Rengkung tersebut tidak hanya di tingkat nasional saja, tetapi juga tingkat internasional.
Berdasarkan data Webo Matrix, UMS berada pada rangking 164 perguruan tinggi di tingkat nasional dan rangking 7.719 di tingkat dunia.
Ia juga menyampaikan pesan kepada Rektor UMS agar bisa memberikan 4 hingga 12 SKS untuk kegiatan KKN, Magang dan kegiatan sosial lainnya.
Sementara itu, pelaksanaan KKN UMS diikuti sekitar 300 mahasiswa-mahasiswi. Tematik yang bisa dipilih seperti pola hidup bersih dan sehat, pemberdayaan UMKM, BUMDes, Teknologi Informasi, dan sebagainya. (jf)