YALPK | Ponorogo – Diduga pengerjaan yang tidak sesuai spek pembangunan proyek Pasar Rakyat Sumoroto bagian atap dan terasnya ambrol. Bangunan tersebut berlokasi di Dusun Krajan, Desa Plosojenar, Kauman kabupaten Ponorogo. lokasi pasar tersebut merupakan sentral pasar rakyat wilayah kecamatan Sumoroto.
Proyek yang bersumber dari APBD dengan nilai anggaran 5,3 milyar tahun 2018, satuan kerja Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Ponorogo yang di kerjakan oleh PT Anggaza Widya Ridha Mulia dari Surabaya. Proyek pembangunan pasar yang merupakan kebanggaan para pedagang di Sumoroto ini sayangnya baru berumur sekitar 7 bulan sudah mengalami kerusakan di bagian atap dan terasnya ambrol.
Dari hasil pantauan tabloid LPK NM kamis 22/8/19 runtuhnya atap teras sekitar Minggu sore (18/8) pukul 17.00 WIB. Beruntung akibat dari kejadian tersebut tidak menelan korban jiwa, karena para pedagang saat kejadian sudah pulang namun sampai saat ini belum ada kepastian penyebab runtuhnya bangunan.
Akibat dari kejadian ini sekitar 20 pedagang yang berjualan di bawah teras tersebut mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Dengan keadan darurat dan penuh risiko para pedagang tetap bertahan untuk berjualan dengan cara memberi penyangga dari bambu agar bangunan masih bisa di tempati.
Salah satu pedagang saat di temui awak media yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan bahwa, di duga kualitas bangunannya jelek Mas, coba aja lihat tiang untuk penyangga aja bahannya tipis sekali.
Untuk itu besar harapan saya sebagai pedagang dengan kejadian ini pihak terkait segera turun tangan sehingga tempat- tempat yang rusah bisa segera di perbaiki dan bisa gunakan lagi oleh para pedagang, dan pedagang sendiri juga bisa nyaman tidak di hantui rasa ketakutan. ungkapnya (fer)