Lpk | Pacitan – Binatang kecil yag bernama lebah mampu menghasilkan madu, dan madu yang di keluarkan lebah, mempunyai khasiat kesehatan untuk manusia. Dia produktif dengan kebaikan, dan hasilnyapun dapat bermanfaat bagi makluk lain.

Seorang jurnalis yang bernama Agus Hermawan ingin menirukan gaya hidupnya seperti lebah, tausyiah para Ulama pun sering didengarkan, ada salah satu hadist yang pernah disampaikan, yang tertulis, “Dari Abdullah bin Amru bin Ash bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perumpamaan seorang mukmin seperti lebah. Dia memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik, hinggap namun tidak memecah dan merusak.” ( HR. Ahmad )

” Siapakah Abdullah bin Amr bin As – Sahmi Al – Quraisy ? Abdullah bin Amr adalah salah satu sahabat RosuluLLAH SAW yang cukup dikenal, beiau termasuk ahli ibadah dan ulama dari kalangan sahabat, diapun sudah pandai menulis pada era jahiliyah, Abdullah pernah minta ijin kepada RosuluLLAH untuk memulis apa yang dia dengar dari RosuluLLAH, RosuluLLAH mengijikannya. Abdullah bin Amr selain sebagai ulama, dia juga sebagai pasukan perang yang gagah berani, dan pernah menyabet dengan dua pedangnya sekaligus kepada musuhnya, juga pernah membawa panji bapaknya di perang Yarmuk. Abdullah bin Amr pernah diangkat mejadi seorang Gubernur di Kuffah olah Muawiyah, Dia meninggal pada tahun 65 H, dan hadist – hadistnya yang dicantumkan dalam kitab sebanyak 700 hadist.

Lebah adalah serangga berbulu dan bersayap empat dan hidup dari madu kembang. Allah memberi kemampuan pada lebah untuk memakan berbagai jenis buah-buahan dan untuk menempuh jalan-jalan yang dimudahkan Allah baginya sesuai dengan kemauannya, baik di udara, darat, lembah maupun dipegunungan, lalu kembali kesarangnya tanpa tersesat,” cerita Agus.

Imbuh Agus, bahwa lebah mengeluarkan madu,dan di dalamnya terdapat obat untuk manusia, hal ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’àla dalam Surat Al-Nahl ayat 69:

“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl : 69 ).

” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam dengan pernyataannya dalam hadits diatas mengisyaratkan agar kita umat muslim meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh lebah, sifat – sifat tersebut merupakan ilham dari ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala sebagaimana firman – NYA, Qs. Al – Nahl ayat 68 dalam terjemahan berbunyi ; ” Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah : ” Buatlah sarang – sarang di bukit – bukit, dipohon – pohon kayu, dan tempat – tempat yang dibikin manusia.”

” Yuk kita simak dari sifat – sifat lebah tersebut : Pertama lebah hinggapnya selalu ditempat yang bersih dan menyerap sari – sari bunga yang bersih pula, lebah hanya hinggap ditempat – tempat pilihan. Dia sangat jauh berbeda dengan lalat. Serangga yang lain amat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat tempat yang berbau busuk. Berbeda dengan lebah, ia akan mendatangi bunga – bunga, buah – buahan atau tempat bersih lainnya yang megandung bahan madu atau nektar,” cerita Agus.

lanjut dalam penjelasan Agus, Didalam Qs. Al – Baqarah ayat 172 berbunyi : ” Hai orang – orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik – baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukur kepada ALLAH, jika benar – benar kepada – NYA kamu menyembah.”

” Lebah mengeluarkan madu, dan madu mempunyai khasiat kesehatan untuk manusia. Ia memproduk kebaikan, hasilnyapun bermanfaat bagi makluk lain, begitu juga dengan sifat seorang mukmin yang mampu mengeluarkan kebaikan yang durasakan oleh manusia dan makluk lainnya,” jelas Agus.

Sementara lebah tidak pernah merusak bahkan tidak pernah mematahkan ranting yang ia hinggapi, begitu pula seorang mukmin, setidaknya seorang mukmin tidak pernah melakukan perusakan dalam hal apapun baik material ataupun non material.

“Lebah tidak pernah memulai untuk menyerang, ia akan menyerang hanya manakala merasa terganggu atau terancam. Dan untuk mempertahankan kehormatannya, lebahpun siap bertempur sampai titik penghabisan. Sifat inilah yang menjadi pedoman seorang mukmin,” tegas Agus.(ags)

Loading

270 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *