Lpk | Surabaya – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) adakan kegiatan “Edukasi Keuangan dan Literasi dan Perlindungan Diri Bagi Calon PMI”, di Dyandra Convention Center Surabaya, Kamis (3/12/2020).
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengingatkan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk memperkuat diri dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan, sekaligus terhindar dari praktik ilegal.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani akan menindak tegas semua mafia dalam bentuk praktek yang sangat merugikan Pekerja Migran Indonesia, saat Press Conference bersama Awak Media Lpk Nusantara Merdeka www.tabloidlpk.or.id.
“Pekerja Migran agar terhindar dari hal-hal praktik yang dilakukan ilegal, maka akan kerap terjadi kekerasan, eksploitasi kerja dengan gaji yang tidak sesuai kontrak, jam kerja melebihi batas, dan bahkan pelecehan seksual,” tutur Benny.
Benny menjelaskan provensi Jawa Timur telah merespon Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017 penyelenggaraan pendidikan pelatihan untuk mencetak PMI tampil profesional, dengan menyiapkan anggaran pelatihan untuk PMI sebesar 7,9 miliar rupiah, mudah-mudahan ini menjadi inspirasi untuk daerah-daerah lain guna memberikan pelayanan untuk PMI.
BP2MI harus menjadikan prinsip bahwa memberikan keselamatan, kemerdekanan, dan kesejahteraan adalah perlindungan dan hukum tertinggi bagi PMI, Kami ingin sinergi, kolaborasi baik pusat maupun daerah untuk menjadi langkah konkret bukan hanya seremoni semata, tambah Benny.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur Hirmawan Estu Bagijo menambahkan, kehadiran PMI tidak bisa dipisahkan, karena itu Pemprov Jatim terus mendukung untuk pelayanan, perlindungan dan kesejahteraan PMI.
“Pemprov Jatim juga membangun semua balai pelatihan kerja dengan melengkapi labotarium bahasa Jepang, Taiwan dan Korea, juga penambahan berbagai peralatan pelatihan, serta jemput bola ke kntong-kantong calon PMI dengan menggunakan mobil keliling’, tegasnya. (ir)