Lpk|Sidoarjo – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, kemarin (23/4) Cangkruan silaturahmi dengan Bupati Sidoarjo dan Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jawa Timur di Café and Resto Eksekutif, Sidoarjo.
Turut hadir, Sekdaprov Jawa Timur, Kepala Disnaker Jawa Timur, Kapala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial, Kapolresta Sidoarjo, Kepala Disnaker Kabupaten Sidoarjo, dan 55 Ketua serikat buruh.
Ketua DPD SPSI Jawa Timur, Ahmad Fauzi, SPSI Jawa Timur menyampaikan UMK, UMP, UMSK di Jawa Timur tahun ini adalah UMK solutif. Maknanya di era pandemi UMK Naik agar UMK, UMP dan UMSK bisa dinikmati oleh masyarakat Jawa Timur.
“Saya menyampaikan dimana -mana, khususnya dalam 6 bulan terakhir Provinsi Jawa Timur tidak punya hutang,” ungkapnya.
Gus Muhdlor, mengharapkan pertemuan hari ini bisa menjadikan buruh sejahtera, tetapi investor tidak mati. Dan menjadi awal untuk berdiskusi dengan baik, sehingga tujuan stakeholder yang berkepentingan bisa tercapai.
Menjelang 1 Mei yang diperingati sebagai Hari Buruh, Gus Muhdlor menghimbau untuk tetap di rumah. mengingat, masih bulan puasa dan pandemi, terutama untuk di Sidoarjo.
“Sudahlah kita puasa, ibadah saja di rumah, karena saya yakin selama diskusi ini kontruktif, I Mei ke depan tetap dirumah. Semua titik temu hari ini, pengusahanya tetap tidak mati, buruhnya tetap sejahtera,” jelasnya.
Gus Muhdlor juga mengkhawatirkan jika tahun ini minta kenaikan lagi takutnya investor ini akan lari ke daerah lain yang UMKnya lebih kecil dibanding Sidoarjo.
Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan silaturahmi ini dipersiapkan oleh Ketua SPSI Jawa Timur menjelang peringatan Mayday. Mutual Understanding ini penting untuk saling memahami kondisi dan saling menginspirasi.
Untuk THR kita menyampaikan kepada seluruh pemilik pekerja untuk bisa menyelesaikan H-10 atau H-7, insyaallah Senin kita meluncurkan posko untuk bisa memberikan jawaban, apa yang mungkin ada kesulitan untuk buruh/ pekerja, akan disiapkan 55 desk, di 38 kabupaten / kota, disiapkan di 16 BLK dan juga ada di Kantor Dinas Tenaga Kerja JawaTimur.
Reporter : Hery-Amir