Lpk|Sidoarjo – Kepengurusan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Sidoarjo (Dekranasda) masa bakti 2021 – 2024 secara resmi dilantik Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di Pendopo Delta Wibawa, Kamis (18/11/2021), disaksikan Ketua Dekranasda Jawa Timur Arumi Bachsin. Ketua Dekranasda Sidoarjo dijabat oleh Sa’adah Ahmad Muhdlor.
Ketua Dekranasda Jawa Timur Arumi Bachsin menyampaikan Dekranasda merupakan mitra pemerintah dalam menggerakkan UMKM. Arumi mendorong pelaku UMKM bisa lebih banyak belajar dengan mengikuti pelatihan-pelatihan.
“Tantangannya sekarang ini ada di pemasaran. Ke depan UMKM harus terus didampingi, di antaranya untuk memperkuat pemasaran online,” terang Arumi.
Sementara itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mendorong Dekranasda bekerja maksimal melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM dan pemberdayaan perempuan. Termasuk menyiapkan program digitalisasi UMKM yang akan membantu meningkatkan penjualan dan pemasaran produknya secara online.
“Dekranasda saya minta all out melakukan pendampingan, termasuk menyiapkan program digitalisasi untuk membantu pelaku UMKM dalam memasarkan dan mempromosikan produknya. UMKM Sidoarjo harus masuk dalam ekosistem digital nasional, ini program yang tidak boleh ditawar, harus dilaksanakan,” kata Muhdlor.
Dia mengatakan, salah satu kekuatan ekonomi ada pada kekuatan kaum perempuan. “54 Persen pelaku UMKM adalah perempuan. Dan 97 persen pekerja UMKM adalah perempuan. Itu artinya, para perempuan lah yang sejatinya berperan dominan dalam menggerakkan ekonomi,” ujarnya.
Bupati Muhdlor mengutip sebuah riset bahwa ketika peranan perempuan yang menjadi pengusaha disebut bisa meningkatkan potensi kontribusi atas produk domestik bruto (GDP) global hingga USD 5 triliun.
“Melihat strategisnya peran kaum perempuan, sudah selayaknya kita terus mendorong kemandirian ekonomi kaum perempuan. Di Sidoarjo tahun 2022 diluncurkan Kurma (Kartu Usaha Perempuan Mandiri) untuk mendongkrak ekonomi keluarga melalui peran perempuan. Peran Dekranasda harus optimal mengawal ini untuk membantu pulihkan ekonomi dan menggali potensi pemberdayaan perempuan,” ujar Bupati Muhdlor.
Program Kurma sendiri adalah bantuan modal Rp5-50 juta diiringi pelatihan dan sertifikasi untuk kaum perempuan. Program itu akan digeber pada 2022.
Ketua Dekranasda Sidoarjo, Sa’adah Ahmad Muhdlor menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan program-program yang akan membantu mendongkrak industri kerajinan di Sidoarjo melalui pengembangan dan digitalisasi.
“Kita sudah siapkan program untuk membawa UMKM terutama yang berbasis kerajinan untuk go digital,” tuturnya.
Salah satu strategi yang disiapkan adalah mendampingi pembuatan materi promosi UMKM yang dikemas secara apik melalui instrumen audio visual. “Kita juga akan jembatani untuk masuk ke marketplace-marketplace,” ujarnya.
Selain memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan penjualan, strategi kolaborasi juga akan dilakukan. Dekranasda Sidoarjo akan kerjasama dengan Dekranasda Jawa Timur, saling membantu memasarkan produk kerajinan yang dihasilkan Sidoarjo.
“Kita akan kolaborasi dengan Dekranasda Jawa Timur dalam memasarkan hasil karya kerajinan Sidoarjo. Selain kita optimakan dengan pemasaran digital,” pungkasnya.
Tugas Dekranasda di bawah komando Ning Sasha penuh tantangan. Bukan hanya karena adanya pandemi saja, tetapi Sidoarjo yang sudah menyandang kota UMKM Indonesia sudah saatnya kembali menunjukkan eksistensinya di kancah nasional. Banyak hasil kerajinan dari Sidoarjo yang bisa dijadikan produk unggulan untuk dipasarkan.
Reporter : Hery-Amir