Lpk | Sidoarjo – Cerita iba Intaniya Rahmanda yang hampir putus sekolah dikarenakan sehari-hari merawat ayahnya yang sedang sakit terdengar Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali, S. IP. Jumat sore (3/6), Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor mendatangi rumah Intaniya di Desa Kedungrawan Kecamatan Prambon.
Gus Muhdlor panggilan akrab bupati Sidoarjo itu terharu sekaligus bangga akan bakti Intaniya sebagai anak. Siswi kelas III SMK itu seorang diri merawat ayahnya yang lumpuh setelah mengalami kecelakaan kerja. Ibu Intaniyah sendiri telah lama wafat. Keadaan itu membuat Intaniya harus pintar membagi waktu agar tetap dapat mendapat pembelajaran di sekolah.
“Pak Aman sedang diuji, terbaring sakit karena kecelakaan kerja. Istrinya telah lebih dulu wafat. Dalam keseharian, Pak Aman dirawat oleh puterinya Intaniya yang masih duduk di bangku SMK,”ujar bupati Sidoarjo.
Namun ujar Gus Muhdlor, akhir-akhir ini Intaniya hampir saja putus sekolah. Pasalnya perhatian Intaniya habis tercurahkan untuk merawat ayahnya yang semakin hari kondisinya tidak baik.
“Dek Intan harus tetap sekolah, nanti kebutuhannya ayahanda, keperluan sekolah, dan kebutuhan sehari hari kita penuhi,” janji Gus Muhdlor kepada Intan.
Dalam kesempatan itu Gus Muhdlor meminta OPD yang mendampinginya untuk memperhatikan kondisi keluarga Intaniya. Kesehatan ayah Intan harus selalu dipantau dan sekolah Intan harus terus berlanjut. Menurutnya sudah menjadi tugas pemerintah memperhatikan kondisi masyarakat seperti ini.
“Untuk pendidikan Dek Intan, kita sudah berkoordinasi dengan Diknas agar tetap berlanjut, Dinsos dan Baznas juga kita minta bantuannya untuk keperluan sehari hari. Saya pastikan tidak boleh ada anak putus sekolah karena masalah biaya seperti Intan. Anak-anak seperti Intan harus tetap bisa sekolah. Mengejar cita-citanya. Urusan lain-lain biar kami di Pemkab Sidoarjo yang selesaikan,” tutup Gus Muhdlor.
Reporter : Edy