Lpk | Lamongan – Penelusuran awak media pada tanggal 4 – 5 – 2024 di wilayah hutan BKPH Bluluk, KPH Mojokerto yang di buat Cagar Budaya Keraton Malowopati dan dirikan joglo atau pendopo – pendopo, merawat Kambing, Kuda, Kolam renang, sudah di bentuk wisata, hingga saat ini penebangan pohon jati dan mahoni yang kayunya di bawah ke TPK Ngimbang kata Asper perhutani Bluluk.

Tebangan posisi pohon jati dan mahoni masih hidup, pada aturannya namanya penjarangan, jadi berbeda pengajuannya sulit, karena di dukung dana begitu besar wisata Malowopati, akhirnya di tebang habis petak 30 G seluas 5 Ha, tanpa melalui teresan ( bahasa jawa ) pohon di keringkan baru di tebang, namun dari keterangan pihak perhutani menerangkan tentang kayu jati yang roboh kena benca angin puting beliung, itupun lama sekali pengajuannya, seperti di wilayah Sumber Sari, Pataan hingga hutan Sambeng sampai sekarang belum di potongi ratusan pohon jati roboh, dengan rekayasa di muat di media tandingan, foto tebangan pohon jati masih hidup, di catat mandor dan mantri ngacungkan jari, padahal awalnya foto tidak ada leteran tunggak mahoni dan jati, hanya rekayasa Rohmad di beli orang perhutani lewat media, sampai menjelek – jelekkan media hanya karena uang.

Julukan di masyarakat wisata Malowopati Bluluk, pembangun mulai dari jalan di uruk makai limbah B3 dan yang memegang wisata Malowopati Rahmat Muza’in asal Dander Kabupaten Bojonegoro,ketika di temui awak media tidak ada dan siapa pendananya ya?

Tempat Cagar Budaya Keraton Malowopatih, juga sebutan wisata Malowopatih, pernah ulang tahun di hibur wayang kulit, mendatangkan sejumlah kades, dan mendatangkan Bupati Lamongan.

Dugaan kuat pendana lokasi Wisata Malowopati atau Cagar Budaya Keraton Malowopati di atas Limbah B3 wilayah perhutani BKPH Bluluk yakni pendana orang Kalimantan Batu Licin mantan Bupati Tanah Bumbu 90 Milyard.

Reporter : Yanti

Loading

402 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *