Lpk|sidoarjo – Monumen Jayandaru yang berada di Alun-Alun menjadi ikon kota Sidoarjo. Monumen Jayandaru yang dibangun tahun 2017 itu sempat viral karena adanya beberapa patung petani dan nelayan. Selain itu, Jayandaru menjadi ikonik kota delta karena di puncak monumen ada patung lambang Sidoarjo, Udang dan Bandeng.

Sejak awal dibangun, Jayandaru belum pernah dibersihkan dengan disemprot sampai atas. Banyak debu yang menempel bahkan cukup tebal. Pembersihannya pun akhirnya tidak bisa langsung, perlu beberapa kali di semprot air dengan tekanan tinggi.

Termasuk area halaman Jayandaru yang nampak terlihat lama sekali belum pernah dibersihkan. Debu cukup tebal menempel ditembok dan lantai.

Pj Bupati Hudiyono yang biasa dipanggil Cak Hud bersama DLHK dibantu oleh masyarakat menyemprot menggunakan mobil tangki air dan menggosok tembok sekeliling monumen hingga bersih. Termasuk tanaman yang tumbuh di pucuk monumen ikut dibersihkan.

Ini perubahan luar biasa ya, ini kami bertiga ada kepala DLHK dan Kabidnya, ikut turun dan ternyata kalau kita hadir langsung cepat bersih. Dan masyarakat disini ikut membantu kerja bakti. Tadi endapan kotoran cukup tebal, dan sekarang sudah kelihatan bersih”, kata Cak Hud. Jum’at, (6/11/2020). Di Alun-alun Sidoarjo.

Cak Hud menilai kinerja bagian kebersihan dilapangan kurang optimal. Kotoran debu hampir setengah senti menter.

“Ini artinya ada kinerja teman-teman kebersihan dilapangan kurang optimal, maka tadi sudah saya sentuh hatinya, saya ajak kerja ikhlas dan kerja bersama-sama. Kita ajak masyarakat bersama-sama peduli menjaga kebersihan ikon kota Sidoarjo”, ujar Cak Hud.

Dengan merawat dan menjaga Alun-alun serta kebersihan monumen Jayandaru, Cak Hud yakin banyak masyarakat yang ikut senang dan pengunjung alun-alun merasa nyaman.

Kegiatan bersih-bersih lewat program Jogo Taman Delta dilakukan rutin oleh Cak Hud tiap hari Jum’at. Cak Hud juga berharap kebiasaan ini diikuti sampai tingkat kecamatan dan desa/keluaran dengan melibatkan masyarkat.

Ini menjadi role model ya, apakah ada pengaruhnya ketiga pimpinan turun. Seperti ini tadi kita turun langsung jadi langsung bersih. Nanti di setiap kecamatan sampai kepala desa kita harapkan seperti itu. Se intensif mungkin se sering mungkin bahwa ini merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat, memang ada masyarakat yang kurang peduli, nah ini tugas kita, kita tidak akan diam, terus memberikan pengertian dan pemahaman, bahwa ini kemanfaatannya untuk kita bersama”, pungkas Cak Hud. (hry/amr).

Loading

288 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *