Lpk | Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menunjukkan komitmennya dalam pencegahan anak kerdil (Stunting) yaitu dengan mengedarkan surat edaran kepada seluruh kecamatan se surabaya untuk penandatanganan komitmen pencegahan stunting di wilayah kecamatan masin masing.
Seperti halnya yang dilakukan di wilayah kecamatan asemrowo yaitu dengan melaksaksanakan kegiatan penandatanganan komitmen pencegahan stunting dalam rangka pembenahan dan perbaikan gizi maupun lingkungan yang ada di wilayah asemrowo, bertempat di kantor kecamatan Asemrowo Jum’at (27/12/2019) pukul 08.00 WIB.
Turut hadir dalam penandatanganan komitmen pencegahan stunting : tiga pilar, kecamatan polsek, koramil dan kepala puskesmas / pihak puskesmas. KUA, Dinas pendidikan, kader kader Ibu PKK, Lurah Asemrowo ketua TPPKK kecamatan dan kelurahan LPMK, forum Kecamatan Sehat, fasilitator kelurahan dan para lurah, kampung Asih, kader posyandu balita, karang werda. kader posyandu lansia dan pendampingan Ibu hamil, kader KB, jejaring Faskes, satgas Panakid, Satgas TB, bunda paud, perwakilan kepala sekolah TK, SD, SMP, kader Pemantik dan kelompok Informasi Masyarakat,Perwakilan RT, RW , organisasi masyarakat dan kepemudaan.
Dalam keteranganya Drs Bambang Udi Ukoro Camat Asemrowo mengatakan, stunting di kawasan asemrowo ini bisa kami tekan. kemudian kita adakan perbaikan dengan kondisi yang ada di wilayah asemrowo dengan seluruh stakeholder yang ada diwilayah kecamatan asemrowo kita libatkan dalam rangka pembenahan dan perbaikan gizi maupun lingkungan yang ada di wilayah asemrowo.
Lebih lanjut, karena ini pengaruh bukan hanya saja dari aspek asupan gizinya tetapi pengaruh lingkungan juga mempengaruhi kondisi masyarakat terkait dengan adanya Stunting tersebut,” terang Bambang Udi Ukoro
“Secara serentak memang instruksinya dari Ibu Walikota Surabaya, untuk seluruh kecamatan melaksanakan penandatanganan komitmen pencegahan stunting di wilayah kecamatan masing- masing yang pelaksanaan juga di kecamatan masing-masing pada hari ini
kemudian, kita libatkan organisasi sosial masyarakat yang ada di wilayah dengan aparat. jadi tidak ada yang tertinggal, hukumnya kita wajib ikut berpartisipasi dan ikut berperan dalam pencegahan stunting dan membangun komitmen untuk perbaikan lingkungan dan gizi masyarakat,” ungkapnya
Ditempat yang sama pula Dr. Ratna Ika Wardani (Kepala Puskesmas) Kec Asemrowo mengatakan, “saat ini memang kita berperang melawan stunting, perlu diketahui stunting itu adalah gagal tumbuh jadi anak menjadi kerdil dan penyebabnya adalah kurang gizi dalam jangka panjang atau sering sakit-sakitan. Memang kita untuk gizi buruk relatif sudah berkurang apalagi untuk di wilayah Asemrowo sendiri sudah tidak ada, kecuali memang anak-anak ada kelainan genetik seperti jantungnya bermasalah, bibir sumbing yang bawaaan dari lahir karena memang kesulitan menerima asupan makanan dan itu pun sudah ditangani,” tutur Dr. Ratna Ika Wardani.
“Kami memang sudah berusaha untuk mengatasi hal itu, tetapi tetap saja masih ada yang sudah membaik tapi masih kurang, nah ini.” Yang akhirnya menjadi stunting atau yang sakit-sakitan misalnya sering diare dan batuk pilek dan itu bisa menjadi stunting juga, lebih lanjut, Perlu kita ketahui sekarang hal yang mudah saja dan gampang, pekerjaan tertentu memerlukan tinggi badan yang cukup dan persyaratan tinggi badan sekian, kalau anak kita stunting nanti kita kalah bersaing padahal sudah era Global.
Kemudian, memang rata-rata yang stunting itu kecerdasanya lebih rendah dari pada anak yang tumbuhnya Optimal, itu yang permasalahkan disini. karena itu kenapa harus semuanya karena stunting itu bukan permasalahanya kurang gizi saja, kalau kurang gizi penyebabnya apa, apakah karena tidak ada makanan/ atau memang rumah kurang baik sanitasinya atau orang tua anaknya banyak / karena kemiskinan dan banyak sekali hal yang menyebabkan, jadi termasuk mungkin waktu hamil apakah ibu mempunyai masalah kesehatan lain, makanya semua harus ikut dan ini adalah program nasional hal ini disampaikan pada awal Pak Jokowi menjadi Presiden pada pidato kenegaraan, hal itu salah satu program nasional.” tutupnya. ( ir )