Lpk | Surabaya – Setelah beberapa pekan sebelumnya melakukan penyemprotan disinfektan pada kampung-kampung padat penduduk, giliran tim kecil KBRS Perjuangan anti Ning Corona “sisir lagi” penyemprotan.
Penyemprotan Disinfektan kali ini di daerah Jalan Tanjung Sari yang berdekatan dengan Sekretariat lembaga TUKANG KRITIK pemkot.
” Kegiatan ini ibarat melakukan aktivitas di rumah sendiri,” ujar Hasan Yanto, Sekretaris KBRS Perjuangan pada Rabu Legi (15/4/2020).
Saat memberikan keterangan, Hasan Yanto didampingi Yanto Banteng sebagai kordinator kegiatan sosial, bersama Hendro Sugiarto dan Arif sebagai penasehat dan pembina organisasi.
Pada momen ini penyemprotan dilakukan di beberapa stand, rumah dan warung. Pemiliknya terlihat begitu antusias ketika tempat mereka mendapat kesempatan dilakukan penyemprotan.
Seperti di kampung-kampung yang pernah dilakukan penyemprotan oleh KBRS Perjuangan hampir semua warga menanyakan kapan bantuan sembako turun.
Seperti biasa laki-laki yang di dapuk sebagai ketua KBRS Perjuangan tersebut hanya bisa memberikan pengertian pada sejumlah warga.
Bahwa bantuan tersebut bukan ranah organisasi seperti lembaga yang di pimpin.
Dia menjelaskan bahwa semua itu urusan pemerintah. Baik pemerintah kota maupun pemerintah provinsi. Bahkan dia menjelaskan bahwa andai saja KBRS Perjuangan di percaya sebagai tenaga bantuan untuk penyaluran bantuan-bantuan tersebut lembaga yang dia komandani siap melaksanakan. Yang penting jelas sasarannya dan tepat penerimanya.
Tabung berisi campuran cairan disinfektan kapasitas 16 liter tersebut dalam beberapa menit telah habis di semprotkan. Giliran penyemprotan sesi kedua di lakukan oleh Kordinatornya sendiri dan tetap di ikuti oleh tim. 16 liter sesi kedua juga begitu cepat berlalu.
Ada yang lain kegiatan hari ini di bandingkan hari-hari sebelumnya. Karena hari ini selain melakukan penyemprotan disinfektan KBRS Perjuangan juga membagikan HANDSANITIZER yang di buat sendiri oleh Hasan Yanto. Dalam sekejap pun cairan yang di kemas dalam botol-botol kecil ludes terbagikan.
Kebanggaan dan kebahagian tersirat dari tim. Walaupun kegiatan yang di lakukan tanpa bantuan pihak lain tapi bisa di lakukan setiap hari.
Dalam rehat setelah melakukan penyemprotan seperti biasa tim melakukan diskusi dan evaluasi kegiatan. Dengan bincang santai tersebut HP Arif bergetar dan dari seberang komunikasi ada permintaan untuk di lakukan penyemprotan untuk besok. Dan dengan senang hati tim kerja sosial akan melaksanakan penyemprotan di daerah Benowo.
Sambil meneruskan obrolan tim juga menyiapkan perangkat yang akan di pergunakan untuk besok hari. Dalam persiapan tim selalu saling mengingatkan untuk SAFETY setiap melakukan aktivitas.
Dalam obrolannya KBRS Perjuangan membuka diri pada organisasi atau apapun yang berniat melakukan kegiatan yang sama tetapi tidak mempunyai tenaga relawan.
Dengan membuka diri seperti ini berharap elemen masyarakat yang satu visi pencegahan virus misterius dengan nama cantik CORONA bisa bersinergi.
Himbauan KBRS Perjuangan pada instansi-instansi terkait yang menangani bantuan sembako dan keperluan untuk mencegah agar warga tidak terlalu sering keluar rumah.
“Monggo sekiranya bantuan itu ada segera di bagikan pada masyarakat yang pantas menerima. Jadi masyarakat tidak selalu bertanya dan mereka-reka kemana bantuan itu di salurkan. Karena memang dari kebanyakan warga yang selama ini kampungnya di lakukan penyemprotan. Harapan untuk menerima bantuan dari masyarakat tensinya begitu tinggi,” ujar Hasan.
Menurutnya, Inilah oleh-oleh dari setiap KBRS Perjuangan dalam menjalankan aktivitasnya yang membantu masyarakat mencegah keberadaan virus Corona Covid 19.
“Semoga pemerintah baik pemerintah kota maupun pemerintah provinsi segera mendengar dan melakukan aksi dengan apa yang di harapkan warga,” tambah Hasan.(ir).