YALPK | Tulungagung – Kondisi hujan dengan intensitas tinggi membuat masyarakat dusun Purwodadi Desa tanen Kecamatan rejotangan kabupaten tulungagung menjadi was was dan sangat cemas
minggu. 10.3.2019.
“Sebenarnya sudah ada perhatian dari pihak Desa setahun lalu,tetapi nilainya sangatlah kecil dan tidak mungkin membuat kita pindah dari rumah kami”menurut keterangan febri salah satu warga desa terdampak tanah gerak.
Sejak tahun 2017 yang lalu tanah yang retak dan amblas mengakibatkan warga ketakutan dan mengungsi ketempat yang lebih aman.bahkan ada pula beberapa rumah warga yang ada di perbukitan roboh.
Warga pernah diundang mengikuti sosialisasi program semacam simpan pinjam,namun syarat dan ketentuan yang diberikan belum menjadikan solusi bagi warga terdampak.”dulu di tahun 2006 pernah terjadi kasus tanah longsor di desa ini tetapi pemerintah desa bisa memberikan solusi bantuan bahan bangunan dan dirujuk pindah ke lokasi yang aman”kata febri.
Karena penyelesaian yang berbeda dengan sebelumnya warga masih bertahan di rumah yang rawan bergerak dan rusak,setidaknya ada sekitar tuju rumah warga yang tergolong rusak parah akibat tanah bergerak dan amblas ini.Bantuan yang diterima warga ada yang sebesar 1,5 juta,ada 500 ribu,dan 300 ribu,selain itu pemerintah pernah menawarkan bantuan dengan sistem tukar guling,mereka memberikan lokasi tanah yang baru tetapi lokasi rumah dan tanah terdampak akan diambil pemerintah.warga tidak setuju karena pindah rumah dirasa memerlukan biaya yang banyak dan tidak ada bantuan bahan bangunan selanjutnya.Dikarenakan tidak setuju anehnya pemerintah malah meminta untuk Transmigrasi ke Gorontalo.warga merasa diberatkan dengan pilihan itu.sehingga tetap tidak setuju.
Memilih bertahan warga pernah dijanjikan bantuan setelah pemilihan bupati tahun 2018 lalu,namun hingga kini bantuan itu tidak kunjung tiba malah yang ada hanya kecemasan dan ketakutan warga dikala hujan dengan curah tinggi datang.(ard)