YALPK | Kediri – Supriono (39) warga Desa Bakalan Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri ini tak pernah mendapat bantuan apapun dari pihak kelurahan setempat.
Di duga pihak kelurahan desa Bakalan dalam menyalurkan bantuan ataupun pogram dari pemerintah pusat tidak tepat sasaran, bahkan di duga tebang pilih tidak merata.Padahal fakta yang terlihat di lokasi, keluarga Supriono ini sangat minim bahkan rumah yang sekarang di tempati sudah tidak layak.
Saat konfirmasi di kediamannya Desa Bakalan Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri dia mengutarakan keluhannya,”saya ini asli warga sini,bisa di liat keadaan saya ya seperti ini adanya,tapi kenapa setiap ada bantuan apapun dari desa saya selalu tidak mendapatkan,yang saya tau tetangga sini banyak yang mendapat bantuan mulai dari sembako,PKH dan lainnya, tetap orang itu itu saja yang dapat,”ungkapnya.
Hal ini di pertegas oleh salah satu tetangganya yang akrab di panggil Ki Ageng Samber Wangke (38),”iya benar memang mas Supriono ini tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari desa sini,saya setiap kali melihat keadaan keluarganya sangat kasihan.Harapan saya untuk aparatur desa maupun kepala desa Bakalan supaya lebih memperhatikan keadaan mas Supriono sekeluarga,”ungkapnya.
Inilah potret asli dari warga kecil yang belum merasakan “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat”,padahal kalau kita melihat dan mendengar bagaimana upaya pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan dengan melahirkan begitu banyak program sosial.Tapi kenyataan yang kita temui begitu banyak rakyat kecil dan susah yang belum merasakan program tersebut,contoh nya seperti keluarga Supriono ini.
Siapa yang salah,pemerintah ataukah rakyat.Kepedulian dan rasa saling mengasihi yang seharusnya di utamakan,begitu juga dengan kebijakan pemerintah desa setempat yang harus bekerja dengan profesional dan benar benar tepat dalam pendataan maupun penyaluran.Jangan asal kenal dekat, ataupun karna masih saudara atau apapun alasannya terus akhirnya tidak transparan dan tidak merata dalam mendata ataupun menyalurkan bantuan tersebut.
Kami dari tim investigasi YALPK dan Tabloid LPK Nusantara Merdeka sungguh menyayangkan hal ini, dimanakah kebijakan dan hatinurani aparatur desa setempat, keperdulian dan profesional kepemimpinan yang seharusnya menjadi kebanggaan dan dapat mewujudkan harapan warganya.(ar)