Lpk | Tulungagung – Dalam Rangka menyambut Bulan Suci RomadhanTahun 1442 .Masyarakat Desa Domasan melakukan Doa Bersama di pemakaman umum .(TPU).Kegiatan ini dilakukan Guna untuk mengenang para pendiri Juga mengenang jasa jasa para leluhur yang telah Berjasa dalam memimpin masyarakat Desa Domasan.yang di laksanakan di pemakaman umum Desa Domasan .Minggu (11/04/2021).sekira pukul ,06.40 S/d 08.00.
Hadir dalam kegiatan tersebut .kepala Desa Domasan Drs.Haji Maksum .H.ismail. K, H. Ansori. H. nurhadi. H. nur alim. Ky. mashuri, Ky. H. Ahmad Kusairi, segenap perangkat desa domasan dan warga masyarakat Desa Domasan. Kegiatan ini dilakukan mengenang sejarah desa domasan dan Pendiri Desa Domasan /babat deso. Bertujuan h broagar jasa jasa para pemimpin Desa tetap di dikenang hingga regerasi berikutnya.
Adapun nama nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Domasan dimulai dari Tahun 1873 yaitu: Lurah Pontjodriyo,lurah Driyontiko, lurah Driyolesono, Kriyodjoyo, Djastari, Kasan Rejo , Kasan Taib (1947 – 1975), prayogo. S (1975 hingga 1986). Mislan menjabat tahun 1986 s/d. 1993. Drs. Sulaiman menjabat tahun 1993 s/d 2002, Drs, Nahrowi menjabat 2002 s/d 2007, Dan Nahrowi terpilih lagi tahun 2007 s/d 2014. Dewi sarifatin,n tahun 2014 s/d 2019.dan Drs haji Maksum tahun 2029 hingga 2025.
Adapun sejarah asal usul desa Domasan, Kecamatan, Kalidawir atau yang babat pertama desa Domasan.terdiri dari Tujuh (orang ) Di antaranya. Diro Semito, Wonodriyo, Singo Dipo, Onggo Ngali, Wono Kromo, Nayon Tani, Banjar, adapun nama orang orang tersebut di atas berasal dari Jawa Tengah. Mataram zaman Ponorogo dan Trenggalek.
Dari kelompok ini dipilih Wonodriyo sebagai ketuanya dan daerah kecil ini diberinama, “Domasan” awal mula ceritanya terjadi Desa Domasan sebagai berikut, pada Zaman pemerintahan penjajah Belanda pernah di ketemukan sebuah ARCA kecil mirif arca berharap guru bertangan empat. Arca tersebut berada d i dalam rumah rumahan yang berbentuk seperti JOLI d ibuat dari emas. Kemudian Area tersebut diberikan kepada pemerintah Belanda.
Kemudian di ketemukan lagi SOKO DOMAS, tetapi barang tersebut tidak diserahkan ke pemerintah Belanda, melainkan d itanam kembali letaknya ditengah tengah desa yaitu di dekat SD Desa Domasan .Setelah dilakukannya pilihan kepala desa /lurah, namannya tetap disebut desa Domasan dan terdiri dari empat pedukuhan yaitu ; di sebelah Utara Soko Domas, disebut Dukuh Gambar. sedangkan di sebelah Timur Soko Domas ,disebut Dukuh Sanan,mana kalau di sebelah Selatan Soko Domas, disebut Dukuh Kembangan dan di sebelah barat Soko Domas, disebut Dukuh Kambingan. Sebelum Tahun 1873 Desa Domasan dimasukkan dalam wilayah Asistenan Tambakrejo( Sekarang Kecamatan Sumbergempol).
Mulai tahun 1873 Desa Domasan dimasukkan dalam Wilayah Asistenan Kalidawir,(sekarang Kecamatan Kalidawir. Kepala Desa Domasan, Drs Haji Maksum dalam Kegiatan Doa Bersama menyampakan bahwa masyarakat Desa Domasan sebagian besar rumah mereka retak retak akibat adanya bencana gempa bumi. Diharap masyarakat tetap bersemangat dan jangan terlalu panik Kepala Desa juga menghimbau kepada warganya,yang rumahnya rusak akibat bencana gempa tersebut segera melaporkan untuk dilakukan pendataan pungkasnya.
Reporter : Mujiono