Lpk | Tulungagung – Sebagai upaya pemerintah untuk mendongkrak dan menggerakkan roda perekonomian di masa pandemi covid-19, khususnya Industri Kecil yang merupakan salah satu penyangga utama perekonomian daerah yang terbukti tangguh dan tahan menghadapi berbagai krisis. Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Perindustrian Dan perdagangan (DISPERINDAG) Kabupaten Tulungagung menggelar Pelatihan Produk Kulit dengan materi Pembinaan Dan Pelatihan Ketrampilan Kerja Tenaga Kerja Dan Masyarakat (DBHCHT) yang di laksanakan resto Bima selama dua hari mulai tanggal 7-8 Desember 2020.

Hal tersebut seperti yang di sampaikan Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung, melalui Kepala Bidang Industri, Hendro Suseno, S.T. Selasa,(8/12/2020).

Ia mengatakan bahwa, kegiatan tersebut sebagai upaya dari Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui DISPERINDAG Kabupaten Tulungagung memberikan pelatihan kepada para perajin kulit, terutama untuk varian produknya.

“Jadi ini bermacam-macam. Ada jaket, ada dompet, sandal,sepatu,tas,dan lainnya,” ucap Hendro.

Dengan di laksanakannya Pelatihan tersebut di harapkan pada para pelaku usaha tidak hanya memproduksi satu jenis produk saja, namun akan bisa lebih memaksimalkan bahan baku dalam produk lainnya.

“Yang produk jaket di harapkan juga bisa memproduksi sepatu,sandal,tas,atau yang lainnya. Dan juga ada bahan-bahan ekoprint. Jadi kulit yang di beri motif ekoprint untuk varian produk mereka,” terangnya.

Hendro menuturkan, untuk sasaran pasar, ke depan kalau JLS sudah selesai dan bandara kediri sudah selesai, maka untuk wilayah selatan dapat di pastikan akan jadi tujuan wisata, maka dari itu Ia berharap untuk sementara kepada para pelaku usaha yang sudah punya pasar sendiri, tinggal mengembangkan kualitas produknya.

“Kita jg punya IKM Mart dari DISPERINDAG, nanti juga membantu memperkenalkan produk melalui media online,” terangnya.

Pada kesempatan tersebut Hendro juga mengungkapkan bahwa dalam pelatihan tersebut di ikuti sebanyak 15 peserta yang semuanya sudah punya usaha di bidang kulit. Selain itu, juga di berikan bantuan stimulan berupa mesin seset, agar para pelaku usaha dalam mengembangkan produknya bisa semakin mudah dan mempunyai kwalitas yang lebih bagus.

“Ternyata dia antara sekian banyak pengusaha ini masih belum mempunyai mesin seset, jadi biasanya mereka melakukannya secara manual, dan lama sekali sehingga produknya sering tidak rapi.Dengan adanya bantuan mesin seset ini mudah-mudahan produknya semakin bagus dan semakin berkwalitas,” jelasnya.

Hendro menambahkan, pelatihan yang di selenggarakan Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Perindustrian Dan perdagangan (DISPERINDAG) Kabupaten Tulungagung tersebut di ikuti
dari berbagai bidang usaha, ada IKM Mamin, ada IKM Anyaman bambu, meuble, juga logam, las dan bengkel sepeda motor, yang di beri bantuan stimulan untuk menambah semangat mereka.

“Jadi harapan kita industri kecil itu mampu berperan membangun kemandirian Kabupaten Tulungagung,” tambahnya.

Sementara di tempat yang sama, Kasi industri tekstil dan aneka, DISPERINDAG Kabupaten Tulungagung Dra. Rusmala Dewi, M.M. selaku Ketua panitia pelaksana, juga menyampaikan bahwa tujuan pelatihan tersebut untuk meningkatkan keterampilan pelaku usaha kecil dalam pembuatan varian produk kulit, serta untuk menumbuh kembangkan industri kecil, produk kulit menuju industri yang kompetitif. Dengan keberadaan industri, perlu mendapatkan fasilitasi dan pembinaan agar mampu menjadi bagian penting bagi perkembangan perekonomian daerah. Selain itu produk Kulit memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan menjadi produk yang memiliki nilai tambah yang tinggi.

Ia menyampaikan bahwa, pelatihan kerajinan kulit yang di selenggarakan selama dua hari, mulai tanggal 7-8 Desember 2020, di fokuskan untuk produk kulit.

“Produk kulit inipun tidak spesifik di satu produk, namun banyak produk. Jadi perajinnya ada yang memproduksi dompet, tas, sepatu,sandal,jaket,ikat pinggang, pokoknya semua produk kulit kita beri pelatihan di sini,” ucap Dewi usai kegiatan.

Rusmala Dewi juga menyampaikan bahwa, dalam Pelatihan tersebut tidak hanya pelatihan tehnis saja, tapi juga di berikan materi ijin usaha untuk para IKM supaya fapat mengembangkan produk usahanya.

“Kita fasilitasi, kita beri pemahaman, bahwa untuk mereka berproduksi dalam pengembangan usaha harus ada ijin usaha. Terkait dengan pemasaran oleh karena masih di masa pandemi covid-19, kita arahkan melalui media online dan juga media sosial,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sukiman, Nara sumber kerajinan kulit Amanda dari Desa Pelem Kecamatan Campurdarat berharap,dengan ada pelatihan dan bantuan dari DISPERINDAG Kabupaten Tulungagung, para pengrajin yang mengikuti pelatihan ini kedepannya bisa berlanjut untuk memproduksi semaksimal mungkin.

“Dengan bantuan stimultan dari DISPERINDAG kedepan bisa mengacu pada ekonomi di seluruh Tulungagung,” pungkasnya.

Pewarta : Mujiono

Loading

278 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *