Lpk | Batam – Kedatangan Debt Collector bagaikan bayang-bayang hitam yang menghantui debitur untuk penarikan unit. Ini sudah yang kesekian kalinya pihak Laesing Toyota Astra Finance (TAF) mendatangi debitur dengan cara-cara yang arogan.
Edi Riswanto Sabtu (2/10/2021) sekitar jam 14.00 WIB didatangi esternal TAF di JL. Tiban Maydermot Bukit Mas Mayseba Blok H No 10 dengan tujuan menarik unit Ayla Nopol BP 1246 AM warna hitam.
Kepada awak media Lpk Nusantara Merdeka www.tabloidlpk.or.id , Edi Riswanto menuturkan ” sekitar pukul 14.00 WIB didatangi 5 orang dari laesing TAF , dan saya langsung hubungi Ibu Parida Sembiring Ketua DPD YALPK Kepri untuk mengkonfrimasi terkait datangnya eksternal ingin tarik unit “.
Parida sapaan akrabnya sebelum meluncur ke lokasi terlebih dahulu hubungi Mabes Polri melalui by Phone, Kapolda Batam dan Polsek Sekupang.
Begitu sampai dilokasi sekitar jam 16.35 WIB, Parida sempat berdebat dengan pihak Debt Collektor TAF, dan menegaskan ” Pak Edi sebagai debitur TAF memang ada tunggakan dan sebelum adanya pandemi Covid-19 lancar-lancar saja,” katanya.
Dalam perdebatan itu Parida dengan tegas menyampaikan kepada Debt Collector TAF, pihak debitur sudah meminta Rescheduling namun lagi-lagi pihak TAF tidak merespon.
Dari pantauan wartawan di lokasi pihak Polsek Sekupang turun ke lokasi juga, karena adanya telephone dari Mabes Polri.
Dalam perdebatan pihak Polsek Sekupang yang diwakili Bripka Agus menyarankan agar ke Polsek Sekupang cari solusinya, dan ekternal meminta agar unit di titip di Polsek, dan langsung disanggah Parida tidak ada penarikan kecuali sampai ada surat dari pengadilan, tetap berpedoman MK No 18/PUU-XVII/Tahun 2019 , jika ada debitur keberatan menyerahkan unit secara suka rela, maka kreditur silakan mengambil surat ke pengadilan.
Bripka Agus menyampaikan kepada eksternal ” jika kalian minta pendampingan buat surat secara resmi “.
” Kalau mau menyita unit harus ada surat dari pengadilan terlebih dahulu tidak dengan cara main sita, dan jangan asal tarik. Sebagai ekternal, tanyakan dulu ke Fainance apakah debitur koparaktiv atau tidak selama ini. Karena kalian sebagai eksternal tidak mengetahui jika debitur ini sudah lebih dulu bicara ke fainancenya bukan hanya diam, hingga jadi pembiaran dan kalian buru konsumen, Tegas Parida.
Setelah menjelang Magrib pihak Debt Collektor TAF kembali dengan tangan hampa, tanpa bisa menarik unit.
Reporter : Parida