Lpk| Gresik – Dibalik tembok bangunan yang terlihat sepi dan kosong, ternyata didalamnya ada bangunan dua lantai, Dari tata ruang perencanaan akan dibuat pergudangan dan perkantoran,Ada sekitar puluhan unit bangunan kosong tak berpenghuni, yang tampak ada penerangannya hanya ada satu – dua saja, Titik lokasinya di desa Putat lor RT 5 RW 02 kecamatan Menganti Kabupaten Gresik.
Ironisnya tempat yang kosong itu dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan pribadi lahan yang tampak kosong tersebut dijadikan tempat pembuangan limbah B3 jenis cair yang sangat berbahaya.
Dalam pantaun sejumblah wartawan, limbah B 3 dalam bentuk cair yang belum belum diketahui jenisnya,namun limbah B3 cairnya berdampak sangat luar biasa dampaknya di lahan milik warga tanaman disekitar lokasi pada mengering dan mati, jika kena cairan itu beberapa hari langsung mati.
Eko pemilik lahan menuturkan dampak yang mengerikan terjadi pada lahan yang produktif seperti tanaman warga yang terdampak yaitu pohon Pisang banyak yang mati, bahkan tanaman mangga yang sedang berbuahpun warga pemilik lahan tidak berani memakannya,buahnya berwarna hitam.
Masih eko mengatakan pohon Mangga buahnya banyak yang rontok daunnya pun layu,Pohon Nangka buahnya tidak bisa besar dan berwarna hitam,terang eko kepada wartawan.warga yang terdampak,dengan muka sedih karena tanaman di tanah pekarangan ya selama dua tahun tidak ada hasilnya.selasa 13/10/20.
Zainuri pemilik tambak juga menjelaskan kalau tambaknya gagal panen karena terdampak limbah cair yang mengalir ke tambaknya,sebelumnya tanbak saya panen ikan itu sekilo isi dua sampai tiga ekor mas sekarang sekilo isi dua belas ekor mas, ujarnya.
Sementara itu Hartoyo sebagai ketua RT saat dikompirmasi angkat bicara, adanya tuduhan dari warga keterlibatan pembuangan limbah yang ada diwilayahnya “Saya hanya dititipi kunci pagar, ujarnya.
Saya (Hartoyo – red) hanya sebatas buka pagar saja, saya sendiri tidak tau jika truk itu isinya limbah berbahaya,” tegasnya pada wartawan.
Pernah pada suatu malam, meminta kunci untuk buka pintu gerbang, alasanya mau menyirami biar debu dijalan dalamnya tidak berterbangan,truk yang masuk ada yang dalam bentuk mobil tangki, Setelah disiram besoknya tanaman disekitar kok pada mati, Saya juga dikomplain warga kok ada cairan masuk tanah pekarangan, tanah yang dilalui air itu bisa mengeluarkan asap Keesokan hari tanaman di ladang warga kok pada yang mati. Saya baru sadar yang dibuat menyirami itu limbah yang berbahaya” jelas ketua RT 05 RW 02 desa Putat lor.
Jadi benar kata warga bahwa di gudang itu ada buang limbah” pungkas Hartoyo dengan raut muka merasa bersalah, ternyata yang dibuat menyirami itu limbah yang sangat berbahaya. (bjs)
bersambung