Lpk | Surabaya – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa secara khusus membeberkan perkembangan situasi penyebaran virus corona dan penanganan yang sudah dan tengah dilakukan.

Pada saat memberikan keterangan, Rabu (22/4/2020) Pukul 19.45, s.d 20 35 WIB, di Gedung Grahadi Jl. Gubernur Suryo No.07 Surabaya,
di hadiri sekitar 30 orang dari Media Jatim.

Turut hadir,  selain Gubernur  Khofifah Indar Parawansa, juga  Emil Elistianto Dardak (Wagub Jatim), Agung Subagyo (Kabiro Humas dan Protokol Sekda jatim),  Suban Wahyudiono, ST, MT (Kepala Pelaksana BPBD Jatim).  dr. Joni Wahyuhadi, dr., Sp.BS (K) (Direktur RS Dr Soetomo).
Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko (Dirhumas Polda Jatim).  Kolonel Arm Imam Hariyadi (Kapendam V/Brw).

Dalam keterangannya Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa  memaparkan update data kasus Covid-19 di Jatim.  Dimana 11 orang dinyatakan terkonversi negatif atau sembuh, sehingga total yang sembuh saat ini sebanyak 112 orang atau 17,58 persen.

Dari 11 orang yang sembuh,  jelasnya, satu dari Lamongan, dua dari Gresik, lima dari Surabaya, satu dari Kabupaten Madiun dan dua dari Kota Kediri. Meski demikian, ada dua orang yang meninggal yakni satu dari Lamongan dan satu dari Surabaya.

Sementara itu, data orang dalam pemantauan (ODP) ada 17.336 orang, 2.339 orang pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif Covid-19 (coronavirus) 637 orang.

“Hari ini ada tambahan 34 kasus baru. Total ada 637 orang yang positif Covid-19 di Jatim. Yang sembuh tambah 11 jadi 112 orang dan meninggal tambah dua jadi 60 orang,” katanya.

Gubernur merinci yang positif 637 orang di Jatim itu terdiri dari 315 dari Surabaya, 19 Kabupaten Malang, sembilan Kota Malang, dua Kota Batu, 14 dari Magetan, 66 dari Sidoarjo, 21 Kabupaten Kediri, tujuh Kota Kediri, 21 Gresik, dua Kabupaten Blitar, dua Kota Blitar, 10 Lumajang.

Enam Jember, 11 Situbondo, satu Bondowoso, tiga Banyuwangi, lima Pamekasan, 16 Tulungagung, tujuh Jombang, 10 Nganjuk, tiga Kabupaten Madiun, tujuh Ponorogo, satu Trenggalek, 29 Lamongan, enam Bangkalan, satu Pacitan. Empat Bojonegoro, tiga Tuban, 11 Kabupaten Pasuruan, tiga Kota Pasuruan, 16 Kabupaten Probolinggo, empat Kota Probolinggo dan dua dari Kabupaten Mojokerto.

Dari data tersebut, ada 60 pasien yang meninggal, yakni satu di Kabupaten Malang, 34 di Surabaya, enam di Sidoarjo, dua di Gresik, tiga di Lamongan, empat di Kabupaten Kediri, satu di Magetan, satu Pamekasan, satu Bojonegoro, dua Lumajang, satu Kota Pasuruan, satu Banyuwangi, satu Jember, satu Kabupaten Blitar dan satu Tuban.

Gubernur Jatim  meminta warga agar agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan memaksimalkan langkah pencegahan Covid-19. Tetap menjaga jarak sosial, melakukan olah raga, tinggal di rumah dan keluar hanya urgent, pola hidup bersih dan sehat, cuci tangan yang baik, jangan mengundang atau datang ke keramaian dulu. Jangan melakukan suasana yang menjadikan panik.

Tentang penetapan PSBB Apakah nanti ada sanksi tegas bagi pelanggar, gubernur mengatakan, tidak akan efektif. Sesuai regulasi tanpa ada sanksi-sanksi yang lebih detail dan lebih mengikat adalah sanksi yang ada di dalam Perwali dan Perbu.

Kalau sudah diberlakukan PSBB, sebuah pusat keramaian /Cafe bagi pelanggar ada teguran lisan berikutnya ada teguran tertulis berikutnya katakan disegel berikutnya kemungkinan pada pencabutan sementara sampai pencabutan permanen, kewenangan itersebut ada di Kabupaten, Pemkot.

” Pemaparan dari tim Pemkab dan Pemkot menjadi penting karena Pergub kemarin siang sudah dianggap final sudah tiga kali dilakukan sinkronisasi jadi pemaparan yang sekarang ini adalah proses sinkronisasi dan penyelarasan jadi harus sinkron dan harus Selaras supaya efektifitasnya terukur, secara efektif dan mengkonsultasikan dengan Bupati Walikota nya,” jelas Kofifah.(ir).

Loading

318 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *