YALPK | Bojonegoro – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Plus kepada 9.680 lansia di wilayah Kab. Bojonegoro. Masing-masing lansia tersebut mendapatkan Rp. 500.000,- , yang akan dicairkan sebanyak empat kali dalam setahun, atau jika ditotal mencapai Rp. 2.000.000,-/tahun.
Penyerahan tersebut dilakukan orang nomor satu di Jatim tersebut usai sahur bersama para penarik becak, dan petugas kebersihan di Kab. Bojonegoro di Taman Rajak Wesi Kabupaten Bojonegoro, Jumat (24/5) pagi.
Gubernur Khofifah mengatakan, PKH Plus merupakan salah satu program utama dari Nawa Bhakti Satya, khususnya “Jatim Sejahtera”. Program ini merupakan pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga dan atau warga miskin dan rentan, yang terdaftar dalam data terpadu program penanganan fakir miskin.
Tujuan PKH Plus, imbuhnya, adalah untuk meningkatkan taraf hidup, mengentaskan kemiskinan para lansia, dan keluarga kurang mampu melalui akses layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial; serta mengurangi beban pengeluaran. Program ini memberikan perhatian khusus kepada lansia terlantar, perempuan kepala keluarga rentan, dan penyandang disabilitas.
“Program PKH Plus ini diberikan kepada 50.000 lansia dan kelompok penerima lainnya agar mereka bisa hidup layak dan hidup dengan sejahtera dan bahagia dalam usianya yang sudah senja, khususnya lansia diatas 70 tahun” jelas Khofifah.
Menurut gubernur wanita pertama di Jatim ini, PKH Plus memiliki tingkat efektivitas yang tinggi untuk penurunan kemiskinan. Karena itu, sejak sebelum menjabat sebagai gubernur dirinya telah berkoordinasi dengan Gubernur Jatim pada periode sebelumnya, yakni Pakde Karwo untuk mengakomodasi program ini dalam APBD TA 2019.
“Kenapa ada PKH plus?? karena dari data BPS Maret tahun lalu, itu kemiskinan di Jawa Tengah bisa turun 350.000, di Jawa Barat bisa turun 158.000, dan di Jawa Timur turunnya 72.000,” katanya.
Agar program PKH Plus ini bisa sukses, lanjutnya, dirinya telah melakukan rapat bersama Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla selaku koordinator tim penanggulangan kemiskinan nasional bersama tim, untuk meneliti lebih detail terkait data kemiskinan di Jatim. Hasilnya, beban dari penurunan kemiskinan yang melambat di Jatim, terutama di pedesaan, adalah keluarga lansia.
“Itulah yang kemudian kita cocokkan dengan APBD, kita punya anggaran yang cukup untuk 50.000 lansia kurang mampu, masing-masing mendapat Rp. 2 juta setahun,” jelasnya sembari berharap, PKH Plus ini dapat mengurangi beban dari keluarga kurang mampu, sehingga lansianya relatif akan bisa tersupport oleh bantuan program ini.
Terkait sahur bareng ini, Gubernur Khofifah mengatakan, hal ini merupakan bagian dari ikhtiar di safari Ramadan, diantaranya memulai sahur bersama tukang becak dan petugas kebersihan. Sebelumnya, hal serupa telah dilakukannya di Gedung Negara Grahadi, serta di Madiun.
“Semoga kegiatan ini bisa memberikan makna bahwa mereka tidak terpinggirkan, mereka
diingat ketika disapa, mudah-mudahan ini akan merekatkan persaudaraan dan silaturahim diantara kita,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan ini, Bupati Bojonegoro, Forkopimda Kab. Bojonegoro, pimpinan OPD di lingkup Pemprov Jatim, dan Kab.Bojonegoro, serta ratusan penarik becak dan petugas kebersihan di Kab. Bojonegoro.(jf)