YALPK | kediri – Momentum peringatan Hari Santri Nasional berlangsung semarak di Kabupaten Kediri. Tak seperti biasa, hari ini seluruh santri dari berbagai pondok berpakaian ala santri lengkap dengan sarung, baju koko dan bersongkok. Sedangkan para siswinya mengenakan busana muslim dan jilbab ala santriwati pondok pesantren.
Seakan tidak mau kalah, seluruh anggota Polres Kediri dan Polsek Jajaran juga menggelar apel pagi dengan mengenakan kopiah hitam. Termasuk diantaranya Kapolres Kediri AKBP Roni Faisal S.I.K. dan pejabat utamanya. Sementara polisi wanita muslimah mengenakan jilbab putih.
Selain itu, nuansa santri juga terasa di ruang pelayanan Polres Kediri seperti pelayaban SIM, pelayanan SKCK. Para pemohon SIM ini dilayani petugas yang berdandan menggunakan atribut ala santri. Pemandangan yang sama juga terlihat pada pelayanan lalu lintas oleh anggota Polres Kediri.
Menurut AKBP Roni, hal ini dilakukan sebagai wujud penjiwaan terhadap hari santri di wilayah Polres Kediri. Khusus pada tanggal 22 Oktober seluruh anggota yang bertugas dibagian pelayanan menggunakan atribut santri seperti songkok dan surban.
“Hari ini kami mengenakan songkok untuk memperingati Hari Santri Nasional. Hal ini sebagai wujud apresiasi kami atas perjuangan para santri dalam merebut kemerdekaan,” ungkap AKBP Roni.(22/10/2019).
AKBP Roni menanbahkan, identitas sarung, peci hitam dan sorban merupakan salah satu ciri khas yang harus dilestarikan sebagai bagian dari ragam budaya Indonesia. Kapolres Kediri juga mengajak warga pada Hari Santri Nasional 2019 dijadikan sebagai momentum untuk menjaga keutuhan NKRI.(mh)