Lpk | Sidoarjo – Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP atau Gus Muhdlor membuka pameran foto sejarah lereta api yang digelar di Steamed Soul, Sidoklumpuk Sidoarjo, Kamis, (2/6).
Pada pembukaannya diisi dengan diskusi sejarah kereta api Sidoarjo yang dihadiri anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Zahlul Yussar serta pegiat acara Agung Widyanjaya.
Gus Muhdlor dalam sambutannya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang digagas pemuda Sidoarjo seperti ini. Menurutnya hal ini menjadi sebuah kebanggaan sendiri kepada pemuda Sidoarjo. Pasalnya masih ada pemuda Sidoarjo yang peduli akan sejarah perkereta apian di Sidoarjo.
”Kita ketahui bahwa sejarah perkereta apian di Indonesia dimulai pada era Tanam Paksa. Tepatnya di masa pemerintahan Hindia Belanda, pada tahun 1864 oleh perusahaan swasta,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini Gus Muhdlor sendiri juga sedikit mengulas sejarah kereta api di Sidoarjo. Dikatakannya pertama kalinya pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api Negara (bukan swasta) yaitu pada tanggal 8 April 1875.
“Nah rute pertamanya meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang, yang mana di dalamnya melintasi Sidoarjo meski bermula dari sejarah tanam paksa, kita lihat peran alat transportasi kereta api begitu besar bagi negara dan bangsa kita,”tambahnya.
Dalam kesempatan itu Gus Muhdlor juga berharap masyarakat Sidoarjo dapat memaksimalkan pemanfaatan transportasi umum terutama kereta api. Menurutnya transportasi kereta api memiliki kelebihan tersendiri. Selain menjadi moda transportasi jarak jauh yang terjangkau, juga menjadi moda transportasi tanpa terkena kemacetan.
“Dengan kereta biaya transport jarak jauh menjadi terjangkau dan memudahkan siapa pun tinggal duduk dia bisa sampai tujuan, bahkan tanpa macet, tidak hanya penumpang, distribusi barang dalam kapasitas besar banyak yang menggunakan kereta,”ujar Gus Muhdlor.
Diakhir sambutannya Gus Mudlor juga berharap para penggiat atau insan pemuda Sidoarjo kedepannya juga memperhatikan dan merawat budaya yang ada di Sidoarjo.
Kereta api adalah potensi bagi perjalanan darat bagi negara kita yang luas dan besar. Semoga perkeretaapian Indonesia semakin baik dan sukses menjadi moda transportasi panutan di negara kita baik dari segi pelayanan maupun lainnya.
“Mari kita jadikan pameran dan diskusi sejarah ini sebagai pengingat bahwa kereta api tidak mati digilas zaman. Mulai dari masa penjajahan sampai kemerdekaan, ia kita rebut sebagai hak bangsa Indonesia dan kita pertahankan,”ajaknya.
Kedepan Gus Muhdlor berharap perkereta apian Indonesia semakin baik dan sukses menjadi moda transportasi panutan di negara Indonesia. Baik panutan dari segi pelayanan maupun yang lainnya. Dalam kesempatan tersebut Gus Muhdlor juga menyampaikan terimakasihnya kepada PT KAI atas kolaborasinya terhadap proyek pembangunan frontage Waru-Buduran.
“Kereta api adalah potensi bagi perjalanan darat bagi negara kita yang luas dan besar,”pungkasnya.
Reporter : Edy