Lpk | Sidoarjo – Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mendorong agar para Ibu-ibu muslimat NU mampu mendidik anaknya dengan akhlak yang baik sejak usia dini. Hal ini mengingat sempat viralnya pelajar SMP yang melontarkan kata-kata negatif kepada seorang polisi. Dengan adanya pemberitaan tersebut, membuat citra negatif pendidikan di Kabupaten Sidoarjo perlu dievaluasi dan diperbaiki kembali.
Pendidikan seorang anak bukan hanya pada saat sekolah saja, melainkan peran orang tualah yang paling utama. Sedangkan peran guru hanya sebagai pendukung.
“Pada dasarnya, ibu adalah madrasah pertama bagi anak – anaknya. Al-Ummu Madrasatul Al-Ula, dimana ibulah sosok pertama yang akan menanamkan norma-norma kebaikan sekaligus menjadi teladan dalam bersikap pada seorang anak. Pendidikan dan tauladan akhlak dilakukan sejak anak usia dini,” ujar Gus Muhdlor dalam tahlil kubro yang diadakan di Desa Kebonsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jumat (25/11).
Sekarang ini, banyak orang tua lebih memilih fokus hanya pada nilai akademik yaitu kecerdasan anak saja, sedangkan akhlak dan adabnya nyaris ditinggalkan. Diharapkan ibu-ibu muslimat NU mampu tampil sebagai madrasah pertama di rumah bagi anak, sehingga mencetak pribadi generasi yang tidak hanya cerdas dalam akademik, juga baik adalam akhlak dan adabnya.
Di sela-sela acara Tahlil Kubro yang diadakan tiap hari Jumat minggu ke empat tersebut, Gus Muhdlor juga berharap sosok ibu Muslimat NU di Kecamatan Candi ini harus mampu menjadi figur ibu yang memiliki kedekatan fisik dan emosional dengan baik kepada anak-anaknya.
“Ibu merupakan figur yang dicontoh untuk anaknya, sehingga orang tua hendaknya memberikan kasih sayang kepada anaknya dan menunjukkan akhlak yang positif kepada anaknya yang dapat menjadi perisai bagi anaknya dari lingkungan yang negatif atau lingkungan yang buruk,” tambahnya.
“Jangan sampai kejadian yang sempat viral ini terulang lagi, sehingga saya meminta dengan sangat kepada ibu-ibu Muslimat NU berikan kasih sayang yang lebih, perhatian, serta ajarkan akhlak yang baik, tata krama yang baik kepada anaknya,” tegas putra pengasuh Pondok Pesantren Bumi Sholawat Lebo KH. Agoes Ali Masyhuri itu.
Disisi lain, Ketua Muslimat NU Ranting Candi, Hj. Farida mengaku siap atas pesan Bupati Sidoarjo untuk menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Melalui acara yang digelar tiap bulan ini dengan mengumpulkan sebanyak 3000 ibu-ibu muslimat NU yang ada di Kecamatan Candi untuk bersilaturahmi dan mempererat kedekatan Muslimat NU.
“Saya dan ibu-ibu Muslimat NU insyaAllah terus berupaya mendidik anak dengan akhlak dan tata krama yang baik untuk generasi penerus yang tidak hanya cerdas tapi juga berbudi pekerti yang baik.”
Hj. Farida juga menambahkan, seperti ilmu yang pernah ia dapatkan tentang parenting, apabila anak kehilangan sosok figur seorang ibu, bisa menyebabkan anak mengalami Perampasan Kasih Sayang atau biasanya disebut dengan Devripasi Maternal sehingga menyebabkan anak tidak disiplin, kegagalan pertumbuhan kejiwaan, tidak ceria dan murung, serta kehilangan motivasi hidup.
Sekedar diketahui sebelumnya, sempat viral pemberitaan negatif di Sidoarjo yaitu seorang pelajar dibawah umur yang beradu mulut serta mengeluarkan kata-kata kasar kepada seorang polisi karena ditegur saat tidak memakai helm.
Reporter : Edy